Jumat, 05 Juli 2013

PERKENALAN BODOH TAPI INDAH


Ini adalah hari dimana aku berkumpul dengan mereka. Tak tau apa yang kami lakukan tapi yang kutahu pasti mereka memberi tahu seseorang yang jauh disana untuk dikenalkan denganku. Akupun menerima begitu saja tanpa kutahu pasti seseorang yang disana baik atau tidak untukku.
Dan salah seorang temannku memeberikan alamat sosial medianya kepadaku, dan aku tidak terlalu peduli saat itu. Karena ku pikir ini hanya untuk kesenangan semata. Sehari beralu dan seminggpun berjalan begitu cepat. Ntah proses perkenalan apa yang ku lakukan dengan seseorang itu sampai terasa begitu dekat walaupun waktu yang singkat saat berkenalan melalui sosial media.
Dari sosial media itu berlanjutlah ke pesan di ponsel, seperti kebanyakan remaja lainnya, perkenalan di pesan ponsel hanya sekedar mengetahu apa yang dia lakukan, bagaimana keadaannya dan sedikit banyak bercerita tentang keluarga masing-masing. Walaupun tak sepenuhnya kuceritakan tentang keluargaku karena aku belum mengenalnya. Walapun yang kutahu dia adalah saudara dari temanku “kata salah satu temanku” saat kami ketemu bareng.
Ini adalah hari dimana aku tak tahu apa yang sedang terjadi, namun yang kutahu pasti bahwa kamu adalah orang yang sudah lama aku nantikan. Tak banyak kisah tentang kamu yang aku tahu, namun cerita singkat yang aku tahu dari dirimu adalah cerita yang sangat membuat hati ini sulit menerima. Namun di hati kecil berkata lain tentang kamu. Tak tahu perasaan apa ini , jelasnya aku senang saat ku ketahui semua kabar tentang kamu yang baik ataupun yang buruk. Apakah ini cinta?ntalah hanya waktu yang bisa menjawabnya.
Hari dimana aku selalu menunggu kabar dari kamu, dan aku sangat-sangat tidak ingin ada orang lain yang mempunyai kekhawatiran yang sama dengan aku. Banyak cara yang kulakukan agar aku tahu kamu sedang apa, bersama siapa, dan kegiatan apa yang kamu lakukan. Tapi semua itu hanya membuat hati ini semakin khawatir dengan banyak orang di sekitar kamu terutama lawan jenis kamu.
Setelah aku tahu pasti bahwa keingin tahuanku mengenai kamu mendapatkan respon yang sangat positif, aku senang bahkan tidak tahu lagi harus bersikap apa supaya kamu tahu apa yang aku rasakan saat kamu tahu aku memperhatikan kamu selama ini. Akupun tak tau apakah kamu benar-benar ingin memberitahu aku tentang kamu, atau kamu hanya ingin mengisi kekosongan waktumu sangan lawan jenis kamu yang lain tidak ada yang bisa untuk hadir memberi senyum di wajahmu. Apapun alasannya aku menutup telinga saat aku tahu bahwa semua itu menyakitkan bagiku.
Hari-hari berlalu begitu cepat entah apa yang selama ini kita lakukan, sampai-sampai aku kehilangan kabar darimu. Kabar yang selama ini sulit kudapat dan akhirnya kudapat tapi hilang bgtu saja. Tak banyak yang bisa kulakukan untuk mencari keberadaannya. Tapi aku hanya bisa memantau kamu dari kejauhan melalui sosial media. Itupun tak banyak yang ku ketahui mengenai kamu. Hanya beberapa kali atau beberapa kondisi yang tidak terlalu  membuat hati ini merasa tenang.
Sebulan tepatnya tak ada kabar dari kamu, tiba-tiba kamu mengabari melalui pesan singkat di ponselku. Tak tahu harus senang atau sedih dengan semua ini. Apakah hilangnya kamu selama sebulan ini karena tidak pernah menganggap kehadiranku di tengah-tengah hidupmu.kecewa itu hadir dan air mata ini menetes seketika, ketika pikiranku membuat alasan yang sangat sulit untuk ku terima atas ketidak adaan kabar darimu.
Tapi tangan ini tetap mampu untuk membalasanya tanpa kamu tahu apa yang sedang menetes dan terjatuh di pipi ini. Jelasnya yang kamu tahu adalah aku merespon balik yang kamu tanyakan. Terkadang jawaban yang aku tulis berbanding terbalik dengan yang ada di hati. Tapi itulah yang bisa ku ungkapkan. Aku hanya tidak ingin terlalu berharap banyak dengan seseorang yang saat itu belum ku kenal secara tatapan langsung.
Terkadang jawaban yang tidak kutahui pasti darimu atau bukan . atau benarkah balasan itu sama dengan yang ada di hatimu. Adalah saat kamu mengungkapkan bahwa kamu ingin bersamaku melewati hari. Sebenarnya dalam hati ini ingin menjawab : iya aku mau, tapi apa daya lagi rasa gengsi yang cukup tinggi membuat tangan menulis sebaliknya. Mungkin aku hanya berpikir saat itu adalah waktu yang sangat cepat untuk aku menjawab iya. Tapi hati kecil ini menangis saat jawab tidak dariku mendapat respon yang sangat menyakitkan hilangnya kamu lagi dan lagi dari semaunya.
Tapi itulah singkat cerita perkenalan dari dia yang dikenalkan oleh salah seorang temanku. Tanpa aku tahu kepastiaan apakah ia benar saudarnya atau temnnya atu sahabatnya. Ntalah tapi yang tidak ingin ku tahu dia adalah seseorang yang di cintai temanku tapi berkenalannya memalui perantara yanitu “aku”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar