Ini adalah hari dimana
aku berkumpul dengan mereka. Tak tau apa yang kami lakukan tapi yang kutahu
pasti mereka memberi tahu seseorang yang jauh disana untuk dikenalkan denganku.
Akupun menerima begitu saja tanpa kutahu pasti seseorang yang disana baik atau
tidak untukku.
Dan salah seorang
temannku memeberikan alamat sosial medianya kepadaku, dan aku tidak terlalu
peduli saat itu. Karena ku pikir ini hanya untuk kesenangan semata. Sehari
beralu dan seminggpun berjalan begitu cepat. Ntah proses perkenalan apa yang ku
lakukan dengan seseorang itu sampai terasa begitu dekat walaupun waktu yang
singkat saat berkenalan melalui sosial media.
Dari sosial media itu
berlanjutlah ke pesan di ponsel, seperti kebanyakan remaja lainnya, perkenalan
di pesan ponsel hanya sekedar mengetahu apa yang dia lakukan, bagaimana
keadaannya dan sedikit banyak bercerita tentang keluarga masing-masing.
Walaupun tak sepenuhnya kuceritakan tentang keluargaku karena aku belum
mengenalnya. Walapun yang kutahu dia adalah saudara dari temanku “kata salah
satu temanku” saat kami ketemu bareng.
Ini adalah hari dimana
aku tak tahu apa yang sedang terjadi, namun yang kutahu pasti bahwa kamu adalah
orang yang sudah lama aku nantikan. Tak banyak kisah tentang kamu yang aku
tahu, namun cerita singkat yang aku tahu dari dirimu adalah cerita yang sangat
membuat hati ini sulit menerima. Namun di hati kecil berkata lain tentang kamu.
Tak tahu perasaan apa ini , jelasnya aku senang saat ku ketahui semua kabar
tentang kamu yang baik ataupun yang buruk. Apakah ini cinta?ntalah hanya waktu
yang bisa menjawabnya.
Hari dimana aku selalu
menunggu kabar dari kamu, dan aku sangat-sangat tidak ingin ada orang lain yang
mempunyai kekhawatiran yang sama dengan aku. Banyak cara yang kulakukan agar
aku tahu kamu sedang apa, bersama siapa, dan kegiatan apa yang kamu lakukan.
Tapi semua itu hanya membuat hati ini semakin khawatir dengan banyak orang di
sekitar kamu terutama lawan jenis kamu.
Setelah aku tahu pasti
bahwa keingin tahuanku mengenai kamu mendapatkan respon yang sangat positif,
aku senang bahkan tidak tahu lagi harus bersikap apa supaya kamu tahu apa yang
aku rasakan saat kamu tahu aku memperhatikan kamu selama ini. Akupun tak tau
apakah kamu benar-benar ingin memberitahu aku tentang kamu, atau kamu hanya
ingin mengisi kekosongan waktumu sangan lawan jenis kamu yang lain tidak ada
yang bisa untuk hadir memberi senyum di wajahmu. Apapun alasannya aku menutup
telinga saat aku tahu bahwa semua itu menyakitkan bagiku.
Hari-hari berlalu begitu
cepat entah apa yang selama ini kita lakukan, sampai-sampai aku kehilangan
kabar darimu. Kabar yang selama ini sulit kudapat dan akhirnya kudapat tapi
hilang bgtu saja. Tak banyak yang bisa kulakukan untuk mencari keberadaannya.
Tapi aku hanya bisa memantau kamu dari kejauhan melalui sosial media. Itupun
tak banyak yang ku ketahui mengenai kamu. Hanya beberapa kali atau beberapa
kondisi yang tidak terlalu membuat hati
ini merasa tenang.
Sebulan tepatnya tak
ada kabar dari kamu, tiba-tiba kamu mengabari melalui pesan singkat di
ponselku. Tak tahu harus senang atau sedih dengan semua ini. Apakah hilangnya
kamu selama sebulan ini karena tidak pernah menganggap kehadiranku di
tengah-tengah hidupmu.kecewa itu hadir dan air mata ini menetes seketika, ketika
pikiranku membuat alasan yang sangat sulit untuk ku terima atas ketidak adaan
kabar darimu.
Tapi tangan ini tetap
mampu untuk membalasanya tanpa kamu tahu apa yang sedang menetes dan terjatuh
di pipi ini. Jelasnya yang kamu tahu adalah aku merespon balik yang kamu
tanyakan. Terkadang jawaban yang aku tulis berbanding terbalik dengan yang ada
di hati. Tapi itulah yang bisa ku ungkapkan. Aku hanya tidak ingin terlalu
berharap banyak dengan seseorang yang saat itu belum ku kenal secara tatapan
langsung.
Terkadang jawaban yang
tidak kutahui pasti darimu atau bukan . atau benarkah balasan itu sama dengan
yang ada di hatimu. Adalah saat kamu mengungkapkan bahwa kamu ingin bersamaku
melewati hari. Sebenarnya dalam hati ini ingin menjawab : iya aku mau, tapi apa
daya lagi rasa gengsi yang cukup tinggi membuat tangan menulis sebaliknya.
Mungkin aku hanya berpikir saat itu adalah waktu yang sangat cepat untuk aku
menjawab iya. Tapi hati kecil ini menangis saat jawab tidak dariku mendapat
respon yang sangat menyakitkan hilangnya kamu lagi dan lagi dari semaunya.
Tapi itulah singkat
cerita perkenalan dari dia yang dikenalkan oleh salah seorang temanku. Tanpa
aku tahu kepastiaan apakah ia benar saudarnya atau temnnya atu sahabatnya.
Ntalah tapi yang tidak ingin ku tahu dia adalah seseorang yang di cintai
temanku tapi berkenalannya memalui perantara yanitu “aku”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar