Senin, 08 Juli 2013

MR A menjadi nyata


Ketika duduk di sekolah menengah pertama, disanalah aku mulai mengenal cinta. Cinta yang ku kenal saat itu hanyalah cinta monyet “kata orang lain”. Tepatnya saat aku duduk di kelas 3 sekolah menengah pertama, aku mengenal seorang pria yang belom pernahku temui. Sebut saja inisialnya mr.A. Dia pria yang kukenal memalui teman dekatku pas kelas 3.
Awalnya temen ku yang mengenalkannnya yang memulai untuk menghubunginnya melalui pesan singkat mengunakan hpku. Aku hanya melanjutkan keisengan temanku yang mulai meng_sms_nya duluan.
Setibanya dirumah aku membaca sms yang belum ku buka sejak sepulang sekolah saat bel pulang berbunyi. Pas kubaca, ternyata sms itu dari mr.A yang kuceritakan tadi. Seperti kebanyakan remaja lainnya saat mendapatkan sms dari cinta monyetnya, yaitu : kamu lagi apa? Udah pulang sekolah? Udah makan belom? Jangan telat makan ya, aku ga mau kamu sakit? Waaaawwww ini nih yang ngebuat cwe ngerasa diperhatiin banget sama pasangannya “belum jadian”
Seminggu berkenalan dengannya membuat aku merasaakan kehadiran seseorang yang selama ini belum pernah hadir di masa remajaku. Walaupun aku belum pernah bertemu dengannya, tapi dia adalah seseorang yang baik dan perhatian. Oh iyaa dia anak semata wayang lohh...yaa tidak heran kalau dia sedikit manja “cwo loh padahal”. Tapi tidak sedikitpun aku merasa risih dengan sikapnya.
Sedikit banyak aku sudah mulai dekat dengan mr. A, dan seminggu aku dekat, temanku mulai menanyakan bagaimana hubunganku dengannnya. Aku sihh memberinya hpku ,dengan maksud agar dia membaca semua pesan singkat darinya. Dan dia membaca semua smsnya. Walaupun dia bilang “wahh bentar lagi ada yang jadian nih” tapi dari raut mukanya aku melihat kekesalan yang tak menerima kalau aku bisa sedekat ini dengannya.
Pendekatan yang kita lalui tak terlalu lama, dan pada akhirnya dia mulai menyukai perhatianku padanya. Dia mulai nyaman dengan perhatian yang aku berikan, dan yang paling dia senang ketika aku mengkhawatirkan keadaannya. Itulah yang dia tidak dapatkan dari seorang mamanya “katannya”.
Akhirnya kita jadian loh,, yaa walaupun aku tak tahu bagaimana wajahnya dan seperti apa dia. Beberapa bulan kita jadiaan sii indah banget, yaa bener kata orang manis diawal, di belakang pahit. Sebulan ,dua bulan dan tiga bulan dia hadir di hari-hariku. Tapi 3 bulan belakangan aku merasa “ada yang aneh” aku pacaran denga seseorang yang belom pernah kutemui, bahkan melihatnya dari kejauhan pun tidak. Bukan itu saja, sikap over protectivenya itu yang membuatku tidak nyaman. Aku harus selalu menghunginnya “sms/telpon”, tidak boleh dekat dengan temen cwo. Whatt??? Siapa dia “pacar” iaa tapi tepatnya hanya “ttm” dan mulai sejak itu aku mulai menjauh darinya : tidak pernah sms/telepon.
Seharian aku tak mengabarinya, akhirnya dia menelponku dan bertanya alasan mengapa aku tak mengabarinya. Aku menjawab teleponnya dan benjawab semua peranyaannya; “kayanya aku udah ga bisa sama kamu” mr.a; kenapa? Kamu ga sayang sama aku? ; bukan tapi aku ngerasa ada yang aneh sama kita ; mr.a : aneh kenapa, aku salah sama kamu? ; engga kamu ga salah sama aku, tapi aku udah ga bisa sama kamu; mr.a; ywd kalau kamu udah ga mau sama aku, aku mau mati aja, aku mau minum baygon ; ywd minum aja ; mr.a ; ohh gitu ywd aku mati aja. Tuttttttutt tutttt “teleponnya mati. Sebagai seorang cwe aku punya rasa bersalah dong, udah ga peduli sama dia, yaa aku telepon balik lagi : kamu ga beneran kan; mr. A ;kenapa ?kamu masih peduli sama aku ; iaa lah aku peduli, udah yaa kamu jangan minum baygon. Yaa akhinya dia mau denger kata-kata aku. Yaa kita balikan lagi dehh
Ternyata memnag tidak sehat menjalin hubungan seperti ini: 1. Cinta monyet sii cinta monyet tapi ga begini juga. 2. Aku tidak pernah melihat/bertemu dengannya. 3. Apakah fakta yang aku ketahui darinya itu benar tentang dirinya. Entalah tapi aku ngersa tidak sehat dengan semuanya, dan pada akhirnya aku memutuskan untuk menganti nomer, agar dia tidak bisa menghubungiku. Begitulah cinta monyetku
Dan ga disangka-sangka, aku melihatnya pertama kali, pas di kampus ; saat itu sedang praktikum malam, kalau ga salah praktikum deaeasy. Kebetulan jadwal praktikumku dengannya berbarengan. Tapi aku hanya berani melihatnya dari jauh. Itupun aku tahu dia, saat teman sekelasnya memanggil nama lengkapnya dan kebetulan juga aku membelakanginnya. Ternyata cinta monyetku seorang yang tampan, jurusan akuntansi (sejurusan), dan kuliah di tempat yang sama. Walaupun tak berani menegurnya karena kejadiannya kita pernah kenal juga udah 3 tahun yang lalu. Itupun kalau dia mengingatnya.
Tapi dengan bisa melihatnya dari jauh, aku sudah merasa senang karena aku pernah mengenalnya walapun tidak nyata, dan sekarang menjadi nyata walaupun hanya dari kejauhan. Itulah cinta “monyet” diragukan saat semua berjalan, dan disesali saat melihatnya jauh dan ternyata dia seseorang yang sesuai dengan kriteriamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar