Senin, 06 Juli 2015

PENILAIAN KINERJA

NAMA           : YUNI BAKTI MARIA
NPM               : 27211661
KELAS          : 4EBO7

PENILAIAN KINERJA

Kinerja dapat diartikan sebagai tingkat pencapaian hasil atau tujuan perusahaan, tingkat pencapaian pelaksanaan tugas secara aktual dan pencapaian misi perusahaan.
Mulyadi dan Setiawan (2001:628) mengungkapkan bahwa penilaian bagaimana aktivitas dan proses diselenggarakan merupakan dasar yang melandasi usaha untuk meningkatkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba.
Dengan demikian kinerja merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh setiap perusahaan di manapun, karena kinerja merupakan cerminan dari kemampuan perusahaan dalam mengelola dan mengalokasikan sumber dayanya.

Tujuan dan manfaat bagi organisasi dan pegawai yang dinilai, yaitu:
1.     Performance Improvement, yaitu memungkinkan pegawai dan manajer untuk mengambil tindakan yang berhubungan dengan peningkatan kinerja.
2.     Compensation adjustment. Membantu para pengambil keputusan untuk menentukan siapa saja yang berhak menerima kenaikan gaji atau sebaliknya.
3.     Placement decision. Menentukan promosi, transfer, dan demotion.
4.     Training and development needs mengevaluasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan bagi pegawai agar kinerja mereka lebih optimal.
5.     Carrer planning and development. Memandu untuk menentukan jenis karir dan potensi karir yang dapat dicapai.
6.     Staffing process deficiencies. Mempengaruhi prosedur perekrutan pegawai.
7.     Informational inaccuracies and job - design errors. Membantu menjelaskan apa saja kesalahan yang telah terjadi dalam manajemen sumber daya manusia terutama di bidang informasi job - analysis, job - design, dan sistem informasi manajemen sumber daya manusia.
8.     Equal employment opportunity. Menunjukkan bahwa placement decision tidak diskriminatif.
9.     External challenges. Kadang-kadang kinerja pegawai dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti keluarga, keuangan pribadi, kesehatan, dan lain-lainnya. Biasanya faktor ini tidak terlalu kelihatan, namun dengan melakukan penilaian kinerja, faktor - faktor eksternal ini akan kelihatan sehingga membantu departemen sumber daya manusia untuk memberikan bantuan bagi peningkatan kinerja pegawai.
10.                        Feedback. Memberikan umpan balik bagi urusan kepegawaian maupun bagi pegawai itu sendiri.

Pengukuran kinerja dapat dilakukan dengan menggunakan sistem penilaian (rating) yang relevan. Rating tersebut harus mudah digunakan sesuai dengan yang akan diukur, dan mencerminkan hal-hal yang memang menentukan kinerja Werther dan Davis (1996:346). Pengukuran kinerja juga berarti membandingkan antara standar yang telah ditetapkan dengan kinerja sebenarnya yang terjadi.
Pengukuran kinerja dapat bersifat subyektif atau obyektif. Obyektif berarti pengukuran kinerja dapat juga diterima, diukur oleh pihak lain selain yang melakukan penilaian dan bersifat kuantitatif. Sedangkan pengukuran yang bersifat subyektif berarti pengukuran yang berdasarkan pendapat pribadi atau standar pribadi orang yang melakukan penilaian dan sulit untuk diverifikasi oleh orang lain.



Contoh Soal
1.     Tingkat pencapaian hasil atau tujuan perusahaan, tingkat pencapaian pelaksanaan tugas secara aktual dan pencapaian misi perusahaan merupakan pengertian dari
a.     Kinerja
b.     Laporan Keuangan
c.      Modal
d.     Kas
Jawab : a. Kinerja
2.     Menurut Mulyadi dan Setiawan yang merupakan dasar yang melandasi usaha untuk meningkatkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba adalah
a.     Neraca laba rugi
b.     Penilaian bagaimana aktivitas dan proses diselenggarakan
c.      Penjualan Aktiva
d.     Laju kas
Jawab : b. Penilaian bagaimana aktivitas dan proses diselenggarakan
3.     Staffing process deficiencies bertujuan untuk
a.     Memungkinkan pegawai dan manajer untuk mengambil tindakan yang berhubungan dengan peningkatan kinerja
b.     Menentukan promosi, transfer, dan demotion
c.      Mempengaruhi prosedur perekrutan pegawai
d.     Membantu menjelaskan apa saja kesalahan yang telah terjadi dalam manajemen sumber daya manusia terutama di bidang informasi job - analysis, job - design, dan sistem informasi manajemen sumber daya manusia
Jawab : c. Mempengaruhi prosedur perekrutan pegawai
4.     Pengukuran kinerja juga berarti membandingkan antara standar yang telah ditetapkan dengan :
a.     Penetapan Aktiva
b.     Penjualan Kas
c.      Penanaman Modal
d.     Kinerja sebenarnya yang terjadi
Jawab : d. Kinerja sebenarnya yang terjadi
5.     Pengukuran kinerja dapat bersifat
a.     Subjektif
b.     Objektif
c.      Deobjektif
d.     Subjektif dan objektif
Jawab : d. Subjektif dan objektif

Sumber :
1.Choi, Frederick D.S dan Gerhard D. Mueller. 2005. Akuntansi Internasional, Buku 1 edisi 5. Jakarta:Salemba Empat.


MANAJEMEN KAS

NAMA           : YUNI BAKTI MARIA
NPM               : 27211661
KELAS          : 4EBO7

MANAJEMEN KAS
Pengertian Kas
Kas dapat diartikan sebagai nilai uang kontan yang ada dalam perusahaan beserta pos-pos lain yang dalam waktu dekat dapat diuangkan sebagai alat pembayaran kebutuhan finansial, yang mempunyai sifat paling tinggi likuiditasnya. Kas meliputi, Uang tunai (kertas/logam) baik yang ada ditangan perusahaan (Cash in hand) atau ada di bank (bank), Cek, demand deposit, money order(kas bon) dll.
Motif Penahanan Kas :
·        Motif Transaksi, Kas diperlukan untuk memenuhi kebutuhan transaksi. seperti membayar upah tenaga kerja, membeli bahan baku, membayar biaya listrik dan lain sebagainya.
·        Motif Berjaga-jaga, Kas diperlukan untuk berjaga-jaga menghadapi ketidakpastian dimasa mendatang.
·        Motif Spekulasi, Kebutuhan kas untuk memperoleh keuntungan karena perubahan harga surat berharga.

Pengertian Manajemen Kas
Didefinisikan sebagai pengoptimasian penggunaan kas sebagai aktiva. Hal ini berarti tidak boleh terjadi kegagalan pemakaian kas, dan pengawasan terhadap posisi kas.
Tujuan manajemen kas
Ø Likuiditas
Manajemen harus secara sadar menjaga likuiditas dan jumlah kas yang harus ada dalam perusahaan.
Ø Earning 
Pengeluaran perusahaan harus diarahkan untuk mendapatkan kemungkinan hasil yang lebih besar dibandingkan dengan kas yang dikeluarkan. Selain itu manajemen harus menjamin pembayaran dilakukan secara ekonomis

Sumber Kas, meliputi:
·        Hasil Penjualan tunai & penerimaan piutang
·        Penjualan aktiva tetap
·        Penjualan atau emisi saham atau adanya penambahan modal oleh pemilik.
·         Pengeluaran tanda bukti hutang (wesel), hutang obligasi, hutang bank dll
·         Penerimaan diluar usaha perusahaan (ex: bunga)
·        Adanya penerimaan kas dari sewa, bunga atau dividen, hadiah, atau restitusi pajak dari periode sebelumnya.

Penggunaan Kas, meliputi:
·        Pengeluaran untuk biaya produksi (BBB, BTK, BOP)
·        Pembelian saham atau obligasi sebagai investasi jangka pendek atau jangka panjang.
·        Pembelian aktiva tetap
·        Pembelian kembali saham yang beredar
·        Pengambilan kas dari perusahaan oleh pemilik
·         Pembayaran hutang jangka pendek atau panjang
·         Pembayaran sewa, bunga, pajak dll
·        Pembelian barang dagangan dengan tunai
·        Pembayaran biaya operasi perusahaan seperti pembayaran gaji, pembelian supplies kantor, biaya iklan, dll.
·        Pengeluaran kas untuk membayar deviden.

Transaksi yang Tidak Mempengaruhi Kas
·        Pembebanan depresiasi, amortisasi, dan deplesi terhadap aktiva tetap,intangible assets.
·         Pengakuan adanya kerugian piutang.
·        Pengakuan penghapusan atau pengurangan nilai buku dari aktiva yang dimiliki.
·        Penghentian aktiva tetap
·        Pembayaran stock dividen (pembayaran dividen dalam bentuk saham).
·        Adanya penyisihan atau pembatasan penggunaan laba.
·        Adanya penilaian kembali aktiva yang dimiliki oleh perusahaan.

Mempercepat Pemasukkan Kas
·        Penjualan kas
·        Potongan kas (Cash Discount)
·        Desentralisasi pusat penerimaan pembayaran
·        Lock-Box System

Memperlambat Pengeluaran Kas
·        Pembelian dengan kredit
·         Memanfaatkan Float
·        Menggunakan Draft/ Kas Bon
·        Pembayaran secara sentral
·        Cek dibayar pada hari tertentu

Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya persediaan kas :
·        Perimbangan antara cash inflow dan cash outflow
·        Penyimpangan terhadap aliran kas yang diperkirakan
·        Adanya hubungan financial yang baik dengan bank-bank
·        Penganggaran kas

Manfaat Pokok jumlah Kas Yang Memadai
·        Dapat memanfaatkan potongan harga dalam pembelian barang.
·        Dalam analisa kredit curent rasio dan acid test rasio merupakan tolok ukur yang pokok,
·        Untuk mengambil peluang bisnis sewaktu-waktu.



Contoh Soal
1.     Pengoptimasian penggunaan kas sebagai aktiva merupakan fungsi dari
a.     Manajemen Kas
b.     Manajemen Keuangan
c.      Manajemen Modal
d.     Manajemen Pemasaran
Jawab : a. Manajemen Kas
2.     Manajemen Kas berfungsi dalam sisi likuiditas dalam hal :
a.     Manajemen membantu kurs pasar naik
b.     Manajemen harus secara sadar menjaga likuiditas dan jumlah kas yang harus ada dalam perusahaan
c.      Manajemen melaporkan kenaik-turunan harga saham
d.     Manajamen menjaga kontuinitas barang
Jawab : b. Manajemen harus secara sadar menjaga likuiditas dan jumlah kas yang harus ada dalam perusahaan
3.     Yang bukan merupakan sumber Kas adalah
a.     Hasil Penjualan tunai & penerimaan piutang
b.     Penjualan aktiva tetap
c.      Penjualan atau emisi saham atau adanya penambahan modal oleh pemilik.
d.     Penjualan Saham
Jawab : d. Penjualan Saham
4.     Pembelian aktiva tetap, Pembelian kembali saham yang beredar, Pengambilan kas dari perusahaan oleh pemilik merupakan kegiatan dari
a.     Pemasaran Barang
b.     Penjualan Barang
c.      Penggunaan Kas
d.     Perencanaan Kas
Jawab : c. Penggunaan Kas
5.     Salah satu bentuk Transaksi yang tidak mempengaruhi kas adalah
a.     Pengakuan adanya kerugian piutang
b.     Pengaktifan suku bunga
c.      Pelaporan kurs
d.     Penghentian pemasaran barang
Jawab : a. Pengakuan adanya kerugian piutang

Sumber :
1.Choi, Frederick D.S dan Gerhard D. Mueller. 2005. Akuntansi Internasional, Buku 1 edisi 5. Jakarta:Salemba Empat.


MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN

NAMA           : YUNI BAKTI MARIA
NPM               : 27211661
KELAS          : 4EBO7

MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN
Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur atau metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman. Manajemen risiko keuangan terfokus pada risiko yang dapat dikelola dengan menggunakan instrumen-instrumen keuangan.
Tujuan Utama manajemen risiko keuangan adalah untuk meminimalkan potensi kerugian yang timbul dari perubahan tak terduga dalam harga mata uang, kredit, komoditas, dan ekuitas. Risiko volatilitas harga yang dihadapi ini dikenal sebagai risiko pasar. Para pelaku pasar cenderung tidak berani mengambil risiko. Perantara jasa keuangan dan pencipta pasar memberikan respons dengan menciptakan produk keuangan yang memungkinkan seorang pelaku pasar untuk mengalihkan risiko perubahan harga tak terduga kepada orang lain-pihak lawan.

Risiko pasar terdapat dalam berbagai bentuk, Risiko-risiko lainnya :
·        Risiko likuiditas timbul karena tidak semua produk manajemen risiko keuangan dapat diperdagangkan secara bebas. Pasar yang sangat tidak likuid ini misalnya seperti real estate dan saham dengan kapitalisasi kecil.
·        Diskontinuitas pasar mengacu pada risiko bahwa pasar tidak selalu menimbulkan perubahan harga secara bertahan. Kejatuhan pasar saham pada tahun 2000 merupakan suatu contoh kasus.
·        Risiko kredit merupakan kemungkinan bahwa pihak lawan dalam kontrak manajemen risiko tidak dapat memenuhi kewajibannya. Sebagai contoh , pihak lawan yang menyepakati penukaran euro Prancis menjadi dolar Kanada mungkin gagal untuk menyerahkan euro pada tanggal yang dijanjikan.
·        Risiko regulasi adalah risiko yang timbul karena pihak otoritas publik melarang penggunaan suatu produk keuangan untuk tujuan tertentu. Sebagai contoh bursa efek Kuala Lumpur tidak mengizinkan penggunaan shrot sales sebagai alat lindung nilai terhadap penurunan harga ekuitas.
·         Risiko pajak merupakan risiko bahwa transaksi lindung nilai tertentu tidak dapat memperoleh perlakuan pajak yang diinginkan. Sebagai contoh, perlakuan kerugian valuta asing sebagai keuntungan modal ketika laba biasa lebih disukai.
·        Risiko akuntansi adalah peluang bahwa suatu transaksi lindung nilai tidak dapat dicatat sebagai bagian dari transaksi yang hendak dilindung nilai. Contohnya adalah ketika keuntungan atas lindung nilai terhadap komitmen pembelian diperlakukan sebgaai “laba lain-lain” dan bukan sebagai pengurang biaya pembelian.

MENGAPA MENGELOLA RISIKO KEUANGAN ?
Pertumbuhan jasa manajemen risiko yang cepat menunjukkan bahwa manajemen dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan mengendalikan risiko keuangan. Jika nilai perusahaan menyamai nilai kini arus kas masa depannya, manajemen potensi risiko yang aktif dapat dibenarkan dengan beberapa alasan.
·        Pertama, manajemen eksposur membantu dalam menstabilkan ekspektasi arus kas perusahaan. Aliran arus kas yang lebih stabil dapat meminimalkan kejutan laba sehingga meningkatkan nilai kini ekspektasi arus kas. Manajemen eksposur yang aktif memungkinkan perusahaan untuk berkonsentrasi pada risiko bisnisnya yang utama.
·        Para pemberi pinjaman, karyawan dan pelanggan juga memperoleh manfaat dari manajemen eksposur. Akhirnya karena kerugian yang ditimbulkan oleh risiko harga dan suku bunga tertentu dialihkan kepada pelanggan dalam bentuk harga yang lebih tinggi, manajemen eksposur membatasi risiko yang dihadapi oleh konsumen.

PERANAN AKUNTANSI
Akuntan manajemen membantu dalam mengidentifikasikan eksposur pasar, mengkuantifikasi keseimbangan yang terkait dengan strategi respons risiko alternatif, mengukur potensi yang dihadapi perusahaan terhadap risiko tertentu, mencatat produk lindung nilai tertentu dan mengevaluasi efektivitas program lindung nilai.

Identifikasi Risiko Pasar
Kerangka dasar yang bermanfaat untuk mengidentifikasikan berbagai jenis risiko market yang berpotensi dapat disebut sebagai pemetaan risiko. Kerangka ini diawali dengan pengamatan atas hubungan berbagai risiko pasar terhadap pemicu nilai suatu perusahaan dan pesaingnya. Dan biasanya disebut sebagai kubus pemetaan risiko. Istilah pemicu nilai mengacu pada kondisi keuangan dan pos-pos kinerja operasi keuangan utama yang mempengaruhi nilai suatu perusahaan. Risiko pasar mencakup risiko kurs valuta asing dan suku bunga, serta risiko harga komoditas dan eukuitas. Dimensi ketiga dari kubus pemetaan risiko, melihat kemungkinan hubungan antara risiko pasar dan pemicu nilai untuk masing-masing pesaing utama perusahaan.
Jika seorang pesaing membeli topi bisbol dari luar negeri dan mata uang negara sumber pembelian mengalami penurunan nilai relatif terhadap mata uang negara anda, maka perubahan ini dapat menyebabkan pesaing anda mampu untuk menjual dengan harga yang lebih rendah daripada anda. Ini disebut sebagai risiko kompetitif mata uang yang dihadapi.

Menguantifikasi Penyeimbangan
Peran lain yang dimainkan oleh para akuntan dalam proses manajemen risiko meliputi proses kuantifikasi penyeimbangan yang berkaitan dengan alternatif strategi respons risiko. Akuntan harus mengukur manfaat dari lindung dinilai dan dibandingkan dengan biaya plus biaya kesempatan berupa keuntungan yang hilang dan berasal dari spekulasi pergerakan pasar.

Manajemen Risiko di Dunia dengan Kurs Mengambang
Risiko kurs valuta asing (valas) adalah salah satu bentuk risiko yang paling umum dan akan dihadapi oleh perusahaan multinasional. Dalam dunia kurs mengambang, manajemen risiko mencakup :
·        Antisipasi pergerakan kurs
·        Pengukuran risiko kurs valuta asing yang dihadapi perusahaan
·        Perancangan strategi perlindungan yang memadai
·        Pembuatan pengendalian manajemen risiko internal.

Peramalan atas Perubahan Kurs
Informasi yang sering kali digunakan dalam membuat peramalan kurs (yaitu depresiasi mata uang) berkaitan dengan perubahan dalam faktor-faktor berikut ini :
-          Perbedaan Inflasi (inflation differential).
-          Kebijakan moneter (monetery policy)
-          Neraca Perdagangan (balance of trade)
-          Neraca pembayaran (balance of payment)
-          Cadangan moneter dan kapasitas utang luar negeri (international monetary reserve and debt capacity)
-          Anggaran nasional (national budget)
-          Kurs forward (forward exchange quotations)
-          Kurs tidak resmi (unofficial rates)
-          Perilaku mata uang terkait (behavior of related currencies)
-          Perbedaan suku bunga (interest rate differentials)
-          Harga opsi ekuitas luar negeri (foreign equity option prices)

Manajemen Potensi Risiko
Menyusun struktur permasalah perusahaan untuk meminimalkan pengaruh buruk kurs memerlukan informasi mengenai potensi terhadap risiko valas yang dihadapi. Potensi terhadap risiko valas timbul apabila perubahan kurs valas juga mengubah nilai aktiva bersih, laba dan arus kas suatu perusahaan. Pengukuran akuntansi tradisional terhadap potensi risiko valas ini berpusat pada dua jenis potensi risiko: translasi dan transaksi.

Potensi Risiko Translasi
Potensi risiko translasi mengukur pengaruh perubahan kurs valas terhadap nilai ekuivalen mata uang domestik atas aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing yang dimiliki oleh perusahaan. Sebagai contoh, sebuah induk perusahaan AS yang mengoperasikan anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya di ekuador (dengan mata uang fungsional dolar AS) mengalami perubahan nilai dolar atas aktiva moneter bersih di ekuador jika nilai tukar AS mengalami perubahan relatif terhadap dolar. Aktiva atau kewajiban dalam mata uang asing menghadapi potensi risiko kurs jika suatu perubahan dalam kurs menyebabkan nilai ekuivalen dalam mata uang induk perusahaan berubah.



Contoh Soal
1.     Pendekatan terstruktur atau metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman merupakan pengertian dari :
a.     Manajemen Analisis Keuangan
b.     Manajemen Resiko Keuangan
c.      Manajemen Pengolahan Keuangan
d.     Manajemen Perencanaan Keuangan
Jawab : b. Manajemen Resiko Keuangan
2.      Risiko pasar terdapat dalam berbagai bentuk, salah satunya adalah resiko likuiditas. Resiko likiuditas sendiri timbul disebabkan oleh :
a.     Karena tidak semua produk manajemen risiko keuangan dapat diperdagangkan secara bebas
b.     Karena produk yang di perdagangkan di kembalikan oleh konsumen
c.      Karena pemasaran produk terhambat
d.     Karena pelaksanaan perencanaan terlambat di lakukan
Jawab : a. Karena tidak semua produk manajemen risiko keuangan dapat diperdagangkan secara bebas
3.     Pertumbuhan jasa manajemen risiko yang cepat menunjukkan bahwa manajemen dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan mengendalikan :
a.     Perencanaan Keuangan
b.     Pemasaran Produk
c.      Resiko Keuangan
d.     Analisis Modal
Jawab : c. Resiko Keuangan
4.     Yang bukan merupakan bagian dari resiko pasar adalah
a.     Resiko kurs valuta asing
b.     Resiko suku bunga
c.      Resiko harga komoditas dan eukuitas
d.     Resiko pengembalian barang
Jawab : d. Resiko pengembalian barang
5.     Alat mengukur pengaruh perubahan kurs valas terhadap nilai ekuivalen mata uang domestik atas aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing yang dimiliki oleh perusahaan adalah
a.     Potensi Suku bunga
b.     Potensi Analisis Modal
c.      Potensi Resiko Translasi
d.     Potensi Perencanaan Modal
Jawab : c. Potensi Resiko Translasi

Sumber :
1.Choi, Frederick D.S dan Gerhard D. Mueller. 2005. Akuntansi Internasional, Buku 1 edisi 5. Jakarta:Salemba Empat.