Hai
kenalin nama aku yuni, umur aku 7 tahun dan hari ini adalah hari pertama aku
masuk sekolah.Aku sekolah disalah satu sekolah negeri dijakarta. Tidak banyak
perkenalan dari aku langsung aja ya aku cerita...
Hari
ini hari pertama aku masuk sekolah dasar, dan hari pertama mama nganter aku ke
sekolah. Awalnya aku takut masuk sekolah karena aku tidak tau apa yang harus
aku lakukan disekolah tetapi mama adalah orang yang pertama memotovasi aku
untuk semangat kesekolah. Dengan hati yang dak dik duk ditemenin mama aku
kesekolah aku yang baru ini.
Seragam
yang aku kenakan hari pertama adalah putih-putih lengkap dengan dasi, topi dan
ikat pinggang. Ini loh pakaian yang aku inginkan pas aku duduk di taman
kanak-kanak. Tiba disekolah ternyata semua teman aku ditemani oleh mamanya hal
yang tidak membuat aku merasa beda dengan yang lainnya. Karena aku datangnya
cukup pagi yaitu jam setengah 7 sedangkan bel berbunyi jam 7 maka aku berkesempatan
untuk memilih tempat duduk yang aku inginnka. Aku duduk di bangku ke 2 dari
depan, tetapi mama melihatnya dan mimindahkan aku ke bangku yang paling depan,
kata mama sii biar aku bisa melihat jelas ke papan tulis dan dengan mudah
berkomunikasi dengan ibu gurunya.
Hari
pertama sekolah kami hanya perkenalan dan belajar sambil bernyanyi, mungkin itu
penyesuaian dari Tk ke SD. Saat perkenalan kami maju kedepan satu-satu, saat
menunggu giliranku jantung ini berdetak kencang seakan-akan lagi di omelin
mama. Tapi sesudah maju dan memperkenalkan diri aku pun merasa lega dan bisa
kembali ke tempat duduk. Inilah kegiatan petama aku disekolah dasar
Seminggu
berjalan aku pun merasa nyaman dengan sekolah ini, terlebih dengan kelasnya
karena teman-teman aku disini ramah dan tidak ada yang sombong. Aku pun berkenalan
dengan mereka dan mulai bermain dengan mereka, devi adalah teman dekatku
sewaktu duduk di sekolah dasar. Kita bisa dekat karena selain kami duduk satu
bangku rumah kami pun berdekatan. Setiap pergi sekolah aku nyamper devi
kerumahnya karena jalan ke sekolah melewati rumah devi. Setiap hari kami selalu
pergi kesekolah bersama.
Seminggu,
sebulan, dan tak terasa sudah akhir tahun saatnya pembagian rapot dan ternyata
aku mendapat peringkat pertama dan devi peringkat ke 5. Ya walaupun peringkat
kami lumayan berjarak tapi pertemenan kami tidak berjarak seperti peringkat
kami. Peringkat satu berjalan sampe aku kelas 6 sd walaupun pada saat kelas 6
semester 1 peringkat saya pernah bergeser dan di rebut orang lain tapi saat
semester 2 peringkat itu aya rebut kembali.
Tak
terasa saya sudah duduk di akhir kelas pada sekolah dasar, selama sekolah dasar
saya terkenal anak yang tomboy dan berani melawan anak laki-laki. Walaupu tomboy
waktu sd saya sebagai peraga di depan
dalam senam setiap hari sabtu bersama amel, cici dan tita. Selagi sd saya juga
suka ribut dengan teman saya, waktu itu si masalah sepele yaitu piket, entah
apa yang kami ributkan yang saya tau pasti kita ribut sampe pada akhirnya di
antara kami ada yang menangis. Tentunya bukan saya tetapi teman yang ribut
dengan saya. Kalo tidak salah kami ribut karena teman saya ini tidak mau piket
dan saya sebagai orang yang peduli kelas memarahinya dan dia tidak terima
akhirnya kita ribut gara-gara hal itu.
Itu
sisi buruknya, tetapi tidak semua sisi buruk lohh, saya juga pernah ikut
kompetisi matematika. Waktu itu seleksinya di sekolahan dan sekolah menyeleksi
murid-muridnya untuk mengikuti kompetisi matematika. Dari sekian banyak siswa
yang ikut terpilihlah 2 orang yaitu saya dan agam. Dan pembimbingnya kebetulan
wali kelas saya, beliau bernama pak narji. Beliau adalah guru yang paling
sempurna buat saya. Dari pembimbingan, perjalanan pergi lomba sampe makan siang
kami beliau yang mengurusnya. Hari pertama saya mengikuti lomba tingkat
kecamatan tepat di sdn 01 bambu apus, perjalan kami menggunakan motor
kesayangan guru saya yaitu vespa berwarna biru laut. Karena vespa dan yang ikut
lomba ada 2 orang akhirnya saya harus berdiri di depan dan yang duduk di
belakang teman saya “agam”. Kalau saya ingat-ingat waktu perjalan mengikuti
kompetisi tersebut merupakan hal yang lucu dan mengesankan. Tiba di tempat
lomba beliau memberikan motivasi kepada kami berdua, yang say ongat kata-katany
“ apapun hasilnya, yang penting kalian berdua harus tenang mengerjakan soal,
dan lakukan yang terbaik” itulah motivasi yang saya ingat sampe sekarang “tenang”
kunci keberhasilan. Memasuki ruangan ujian detakan jatung ini berbunyi dan saya
mulai berkeringat, tetapi kata-kat beliau terngiang di telinga saya “tenang”
dan slema menempuh ujian sayapun mencoba tenang dan melakukan hal yang terbaik.
Selama 2 jam kami mengerjakan soal kompetisi tersebut, setelah selesai
mengerjakan soal kami keluar dan menghampiri beliau yang sejak tadi menunggu
kami di luar. Hal terhebat beliau tidak terlalu banya bertanya sesaat kami
keluar tetapi beliau mengajak kita berdua ke kantin dan makan untuk mengisi
perut yang sudah lapar sejak tadi. Saat pengumuman tiba ternyata nama kami
berdua lolos dalam kompetisi selanjutnya yaitu ke tingkat kotamadya. Hal yang
sangat membanggakan dan bimbingan beliau akhirnya membuahkan harapan walau kami belum menjadi
juaranya.
Sehari, dua hari dan
seminggu belalu akhirnya kompetisi di kotamadya berlangsung ini saatnya kami
bertiga mulai perjalan dengan vespa “alat transportasi” kami. Seperti biasa
saya duduk di depan dan teman saya di belakang. Tiba di tempat kompetisi
sebelum memulai mengerjakan soal sepeti hal yang sebelumnya beliau memberika
motivas , tatapi motivasi saat itu beda dengan sebelumnya. Beliau berkata “ bapa
sudah bangga kalian sampai disini, apapun hasilnya nanti” kami pun terharu dan
berusaha melakukan yang terbaik. Tetapi setelah pengumuman apa disangka langkah
kami terhenti disini. Kami berdua tertunduk dan merasa sudah menyia-nyiakan
semua. Terlihat diwajah guru kami kekecewaan dan bapa narji langsung mengajak
pulang. Saya pun tak banyak bicara tapi di tengah-tengah perjalanan beliau
mengajak kami untuk makan sejenak, dan disitulah mulai terjadi pembicaraan dan
kami menjelaskan soal yang kami kerjakan tadi lebih sulit dibanding soal
sebelumnya. Beliau menjawab yang sudah biarkan berlalu tapi bapa bangga sama
kalian berdua. Itulah sedikit banyak pengalaman saya sewaktu duduk di sekolah
dasar.sumber : pengalaman sendiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar