Selasa, 11 Juni 2013

SEKOLAH DASAR


Hai kenalin nama aku yuni, umur aku 7 tahun dan hari ini adalah hari pertama aku masuk sekolah.Aku sekolah disalah satu sekolah negeri dijakarta. Tidak banyak perkenalan dari aku langsung aja ya aku cerita...
Hari ini hari pertama aku masuk sekolah dasar, dan hari pertama mama nganter aku ke sekolah. Awalnya aku takut masuk sekolah karena aku tidak tau apa yang harus aku lakukan disekolah tetapi mama adalah orang yang pertama memotovasi aku untuk semangat kesekolah. Dengan hati yang dak dik duk ditemenin mama aku kesekolah aku yang baru ini.
Seragam yang aku kenakan hari pertama adalah putih-putih lengkap dengan dasi, topi dan ikat pinggang. Ini loh pakaian yang aku inginkan pas aku duduk di taman kanak-kanak. Tiba disekolah ternyata semua teman aku ditemani oleh mamanya hal yang tidak membuat aku merasa beda dengan yang lainnya. Karena aku datangnya cukup pagi yaitu jam setengah 7 sedangkan bel berbunyi jam 7 maka aku berkesempatan untuk memilih tempat duduk yang aku inginnka. Aku duduk di bangku ke 2 dari depan, tetapi mama melihatnya dan mimindahkan aku ke bangku yang paling depan, kata mama sii biar aku bisa melihat jelas ke papan tulis dan dengan mudah berkomunikasi dengan ibu gurunya.
Hari pertama sekolah kami hanya perkenalan dan belajar sambil bernyanyi, mungkin itu penyesuaian dari Tk ke SD. Saat perkenalan kami maju kedepan satu-satu, saat menunggu giliranku jantung ini berdetak kencang seakan-akan lagi di omelin mama. Tapi sesudah maju dan memperkenalkan diri aku pun merasa lega dan bisa kembali ke tempat duduk. Inilah kegiatan petama aku disekolah dasar
Seminggu berjalan aku pun merasa nyaman dengan sekolah ini, terlebih dengan kelasnya karena teman-teman aku disini ramah dan tidak ada yang sombong. Aku pun berkenalan dengan mereka dan mulai bermain dengan mereka, devi adalah teman dekatku sewaktu duduk di sekolah dasar. Kita bisa dekat karena selain kami duduk satu bangku rumah kami pun berdekatan. Setiap pergi sekolah aku nyamper devi kerumahnya karena jalan ke sekolah melewati rumah devi. Setiap hari kami selalu pergi kesekolah bersama.
Seminggu, sebulan, dan tak terasa sudah akhir tahun saatnya pembagian rapot dan ternyata aku mendapat peringkat pertama dan devi peringkat ke 5. Ya walaupun peringkat kami lumayan berjarak tapi pertemenan kami tidak berjarak seperti peringkat kami. Peringkat satu berjalan sampe aku kelas 6 sd walaupun pada saat kelas 6 semester 1 peringkat saya pernah bergeser dan di rebut orang lain tapi saat semester 2 peringkat itu aya rebut kembali.
Tak terasa saya sudah duduk di akhir kelas pada sekolah dasar, selama sekolah dasar saya terkenal anak yang tomboy dan berani melawan anak laki-laki. Walaupu tomboy  waktu sd saya sebagai peraga di depan dalam senam setiap hari sabtu bersama amel, cici dan tita. Selagi sd saya juga suka ribut dengan teman saya, waktu itu si masalah sepele yaitu piket, entah apa yang kami ributkan yang saya tau pasti kita ribut sampe pada akhirnya di antara kami ada yang menangis. Tentunya bukan saya tetapi teman yang ribut dengan saya. Kalo tidak salah kami ribut karena teman saya ini tidak mau piket dan saya sebagai orang yang peduli kelas memarahinya dan dia tidak terima akhirnya kita ribut gara-gara hal itu.
Itu sisi buruknya, tetapi tidak semua sisi buruk lohh, saya juga pernah ikut kompetisi matematika. Waktu itu seleksinya di sekolahan dan sekolah menyeleksi murid-muridnya untuk mengikuti kompetisi matematika. Dari sekian banyak siswa yang ikut terpilihlah 2 orang yaitu saya dan agam. Dan pembimbingnya kebetulan wali kelas saya, beliau bernama pak narji. Beliau adalah guru yang paling sempurna buat saya. Dari pembimbingan, perjalanan pergi lomba sampe makan siang kami beliau yang mengurusnya. Hari pertama saya mengikuti lomba tingkat kecamatan tepat di sdn 01 bambu apus, perjalan kami menggunakan motor kesayangan guru saya yaitu vespa berwarna biru laut. Karena vespa dan yang ikut lomba ada 2 orang akhirnya saya harus berdiri di depan dan yang duduk di belakang teman saya “agam”. Kalau saya ingat-ingat waktu perjalan mengikuti kompetisi tersebut merupakan hal yang lucu dan mengesankan. Tiba di tempat lomba beliau memberikan motivasi kepada kami berdua, yang say ongat kata-katany “ apapun hasilnya, yang penting kalian berdua harus tenang mengerjakan soal, dan lakukan yang terbaik” itulah motivasi yang saya ingat sampe sekarang “tenang” kunci keberhasilan. Memasuki ruangan ujian detakan jatung ini berbunyi dan saya mulai berkeringat, tetapi kata-kat beliau terngiang di telinga saya “tenang” dan slema menempuh ujian sayapun mencoba tenang dan melakukan hal yang terbaik. Selama 2 jam kami mengerjakan soal kompetisi tersebut, setelah selesai mengerjakan soal kami keluar dan menghampiri beliau yang sejak tadi menunggu kami di luar. Hal terhebat beliau tidak terlalu banya bertanya sesaat kami keluar tetapi beliau mengajak kita berdua ke kantin dan makan untuk mengisi perut yang sudah lapar sejak tadi. Saat pengumuman tiba ternyata nama kami berdua lolos dalam kompetisi selanjutnya yaitu ke tingkat kotamadya. Hal yang sangat membanggakan dan bimbingan beliau akhirnya  membuahkan harapan walau kami belum menjadi juaranya.
Sehari, dua hari dan seminggu belalu akhirnya kompetisi di kotamadya berlangsung ini saatnya kami bertiga mulai perjalan dengan vespa “alat transportasi” kami. Seperti biasa saya duduk di depan dan teman saya di belakang. Tiba di tempat kompetisi sebelum memulai mengerjakan soal sepeti hal yang sebelumnya beliau memberika motivas , tatapi motivasi saat itu beda dengan sebelumnya. Beliau berkata “ bapa sudah bangga kalian sampai disini, apapun hasilnya nanti” kami pun terharu dan berusaha melakukan yang terbaik. Tetapi setelah pengumuman apa disangka langkah kami terhenti disini. Kami berdua tertunduk dan merasa sudah menyia-nyiakan semua. Terlihat diwajah guru kami kekecewaan dan bapa narji langsung mengajak pulang. Saya pun tak banyak bicara tapi di tengah-tengah perjalanan beliau mengajak kami untuk makan sejenak, dan disitulah mulai terjadi pembicaraan dan kami menjelaskan soal yang kami kerjakan tadi lebih sulit dibanding soal sebelumnya. Beliau menjawab yang sudah biarkan berlalu tapi bapa bangga sama kalian berdua. Itulah sedikit banyak pengalaman saya sewaktu duduk di sekolah dasar.

sumber : pengalaman sendiri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar