Bahan
bakar adalah suatu materi apapun yang bisa diubaha menjadi energi. Biasanya
bahan bakar mengandung energi panas yang dapat dijelaskan dan dimanipulasi.
Kebanyakan bahan bakar digunakan manusia melalui proses pembakaran, dimana
bahan bakar tersebut akan melepaskan panas setelah direaksikan dengan oksigen
di udara. Itulah pengertian bahan bakar. Apa yang terjadi jika BBM
dinaikkan...mari kita liat penjelasan di tahun 2012.
Sebelum
kita melihat apa yang terjadi di tahun 2012, mari perhatikan dampak dari
kenaikkan harga BBM bersubsidi yang pernah terjadi di Indonesia beberapa tahun
lalu dan bagaimana dampak kenaikan harga BBM sejak tahun 2005-2008. Inilah sejarah
dan dampak volatilitas harga BBM dari data-data sebelumnnya.
Pada
tahun 2005 kenaikan harga BBM pertama kali dilakukan pada 1 Maret 2005 dari
Rp1.810/liter menjadi Rp2.400/liter. Tujuh bulan kemudian pada 1 Oktober 2005,
pemerintah kembali menaikkan harga BBM sebesar 87,5%dari Rp2.400/liter menjadi
Rp4.500 per liter. Saat itu pada 30 Desember 2005, crude oil price ditutup
diharga USD 61,04/barel. Karena itu pada tahun 2005 inflasi mencapai level
17,11% dan untuk menahan tingginya inflasi, maka Bank Indonesia menaikan suku
bunga acuan dari bulan Juli-Desember dari 8,50% ke level 12,25%. Saat itu
inflasi impor juga meningkat seiring pergerakan kurs Rupiah terhadap US Dollar
yang melemah dari Rp9.090 ke level Rp9.803,92 pada akhir tahun 2005, sehingga
terlihat adanya capital flight akibat pertumbuhan inflasi yang terlalu tinggi.
cadangan devisa sepanjang tahun 2005 menurun dari USD 36 miliar ke USD 34,723
miliar di akhir tahun 2005. Meskipun setiap kali kenaikan harga BBM subsidi
selalu memberikan pengaruh negatif ke Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) namun
jika kita perhatikan sepanjang tahun 2005 IHSG tetap menunjukan kenaikan dari
1000,88 ke level 1162,64 (+16,16%) pada akhir tahun 2005.
Pada
tahun 2008, tepatnya 24 Mei 2008 pemerintah kembali menaikkan harga BBM dari
Rp4.500/liter ke hargaRp6.000/liter karena pada tanggal 23 Mei 2008, crude oil
price mencapai harga maksimumnya di harga USD 132,19/barel sehingga menyebabkan
peningkatan inflasi kembali mencapai double digit ke 11,06% dan akhirnya
kembali Bank Indonesia menggunakan haknya untuk mengintervensi pasar dengan
menaikan suku bunga acuan dari 8% ke 9,25% pada akhir tahun 2008. Sepanjang
tahun 2008 kurs Rupiah melemah dengan drastis terhadap US Dollar dari Rp9.433,96
ke level Rp11.235,96 pada akhir tahun 2008. Jika kita ingat, Tahun 2008 adalah
saat dimana terjadinya krisis ekonomi global yang disebabkan masalah subprime
mortgage di Amerika yang akhirnya menular ke negara-negara lainnya. Kembali
kenaikan harga minyak menyebabkan kurs Rupiah melemah dengan drastis yang
kembali disebabkan capital flight karena jelas investor asing mulai merasakan
depresiasi asset Rupiah dengan pertumbuhan inflasi yang sebesar itu sehingga
tidak heran adanya oversold di bursa saham yang menyebabkan IHSG (Indeks Harga
Saham Gabungan) melemah tajam dari 2715,06 ke level 1355,41 (-50,08%) pada
akhir tahun 2008. cadangan devisa sepanjang tahun 2008 menurun dari USD 55,999
miliar ke USD 51,639 miliar di akhir tahun 2008.
5 Dampak kenaikan harga BBM bagi rakyat miskin
Pemerintah memastikan kenaikan
harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi akan diberlakukan. Pemerintah memberi
bocoran mengenai kenaikan harga BBM bersubsidi.
Menteri Perencanaan Pembangunan
Nasional/Kepala Badan Perencanaan Nasional Armida Alisjahbana mengatakan
pemerintah memastikan harga premium akan dinaikkan sebesar Rp 2.000 per liter
menjadi Rp 6.500 dan harga solar juga dinaikkan sebesar Rp 1.000 per liter
menjadi Rp 5.500.
"Iya, premium Rp 2.000,
solar Rp 1.000. nanti persisnya besok ya. Kan ini masih finalisasi pemerintah
baru nanti dibahas lagi di DPR," ujar Armida yang ditemui di Kementerian
Koordinator Perekonomian, Lapangan Banteng, Jakarta.
Guna menjaga tingkat inflasi
pasca kenaikan harga BBM bersubsidi, pemerintah menyiapkan dana sebagai
kompensasi kepada masyarakat. Besarannya diperkirakan mencapai Rp 14 triliun.
"Sekitar Rp 13-14 triliun,
tergantung masa pemberian apakah 3 atau 4 bulan," ungkap Menko Kesra Agung
Laksono di Kantor Presiden, Jakarta.
Dana tersebut diambil dari
APBN-P 2013 mendatang di mana terdapat potensi penghematan sebesar Rp 37 triliun.
Dari jumlah itu, seluruhnya diberikan untuk memberikan proteksi bagi rakyat
miskin berbentuk BLSM, beasiswa dan program kesejahteraan lainnya.
"Kemudian pembangunan
infrastruktur juga tetap diadakan. Sisanya untuk menekan 2 hal, terutama
menekan defisit anggaran yang sudah di atas 3,8 persen, kita harus tekan di
bawah 3 atau 2,5 persen," paparnya.
Berdasarkan data yang sudah
disusun Badan Pusat Statistik (BPS) yang dimuktahirkan Tim Nasional Percepatan
Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), jumlah penerima BLSM diperkirakan mencapai
15,5 juta rumah tangga sasaran (RTS).
"Atau ekuivalen dengan 62
atau 65 juta jiwa, atau sekitar 25-30 persen penduduk Indonesia yang
berpenghasilan rendah," tandasnya.
Pengamat energi Kurtubi
menegaskan kenaikan harga BBM bersubsidi ini akan mencederai kehidupan
masyarakat kecil. Dana kompensasi yang dijanjikan, menurutnya, diperkirakan
juga tidak maksimal membantu masyarakat karena rawan akan benturan kepentingan
politik menjelang pemilihan umum.
"Maka dari itu saya tidak
setuju jika harga BBM dinaikkan saat ini," ujarnya pada merdeka.com di
Jakarta, Senin (13/5) malam.
Setidaknya terdapat lima alasan
mengapa kenaikan harga BBM sangat memberatkan kehidupan masyarakat kecil.
Berikut merdeka.com akan merangkumnya.
Diantaranya adalah :
1. Harga
barang semakin mahal
Kenaikan BBM merupakan kenaikan
yang sangat berpengaruh terhadap bahan pokok dalam ekonomi, karena bbm yang
naik akan mempengaruhi semua harga bahan pokok. Itulah penyebab “tercekiknya”
rakyat kecil
2. Daya
beli masyarakat menurun
Kenaikan harga BBM yang disertai
dengan peningkatan harga barang berimplikasi pada menurunnya daya beli
masyarakat. Ini akan semakin memberatkan masyarakat kecil di saat momen
kenaikan harga BBM berdekatan dengan hari raya Lebaran dan masa liburan
sekolah.
3. Kemiskinan
bertambah
Meski pemerintah berjanji untuk
memberikan kompensasi pada masyarakat kecil namun dampaknya dinilai tidak akan
signifikan.Kompensasi yang bertujuan sebagai jaring pengaman agar masyarakat
miskin tidak semakin jatuh ke jurang kemiskinan justru berpotensi dimanfaatkan
oleh agenda politik. Pasalnya, dalam waktu dekat Indonesia akan memasuki masa
pemilihan umum (pemilu)."Orang miskin akan semakin bertambah karena ada
kepentingan politik untuk pencitraan. Kompensasi justru mencederai demokrasi
4. Pengangguran
bertambah
Hal ini menimbulkan pengusaha
mengurangi beban usaha salah satunya dengan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).PHK
tentunya akan menimbulkan angka pengangguran meningkat. Apalagi, tambahnya,
rencana pembatasan konsumsi BBM yakni sebesar 0,7 liter per motor per hari dan
3 liter per mobil per hari akan membuat kondisi semakin parah.
5. Usaha
kecil semakin terpukul
Usaha kecil menjadi sektor yang paling terpukul akibat
dampak kenaikan harga BBM ini. Sektor ini mengalami penambahan beban produksi
terbesar.Dengan modal secukupnya ditambah beban produksi yang bertambah
diyakini akan membuat sektor usaha kecil gulung tikar. "Usaha kecil banyak
yang gunakan kendaraan untuk kendaraan operasional seperti antar barang. Itu
akan membuat ongkos naik. Ini menjadi dilema bagi usaha kecil. Pasalnya, jika
usaha kecil berniat membebankan ongkos produksi pada produknya maka akan membuat
volume penjualan menurun.sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar