Pola Manajemen Koperasi
Perbedaan manajemen koperasi dengan manajemen umum terletak pada unsur-unsur manajemen koperasi, yaitu rapat anggota, pengurus, dan pengawas. Bagian-bagian dari koperasi memiliki tugas masing-masing. Misalnya, Rapat Anggota bertugas untuk menetapkan anggaran dasar, membuat kebijaksanaan umum, mengangkat dan memberhentikan pengurus dan pengawas. Pengurus koperasi bertugas memimpin koperasi dan usaha koperasi, sedangkan pengawas bertugas mengawasi jalannya koperasi.
Jika koperasi
memiliki unit usaha yang banyak dan luas, pengurus diperbolehkan atau
dimungkinkan untuk mengangkat manajer dan karyawan. Manajer atau karyawan yang
diangkat atau direkrut tidak harus anggota koperasi. Lebih baik manajer dan
karyawan diambil dari luar koperasi agar pengawasannya lebih mudah. Manajer dan
karyawan bekerja karena ditugasi oleh pengurus sehingga mereka bertanggung
jawab kepada pengurus.
Perencanaan
Perencanaan merupakan
sebuah proses dasar manajemen. Dalam perencanaan, manajer memutuskan hal-hal
yang harus dilakukan. Setiap organisasi membutuhkan perencanaan, baik
organisasi kecil maupun besar. Hanya pada pelaksanaannya dibutuhkan
penyesuaian-penyesuaian mengingat bentuk, tujuan, dan luas organisasi yang
bersangkutan.
Perencanaan yang baik
adalah perencanaan bersifat fleksibel karena perencaan akan berbeda dalam
situasi dan kondisi yang berubah-ubah pada waktu yang akan datang. Jika
diperlukan, dalam perencanaan sebuah rencana diadakan perencanaan kembali
sehingga semakin cepat cita-cita atau tujuan organisasi untuk dicapai.
Pengorganisasian
Pengorganisasian
adalah suatu proses untuk merancang struktur formal, mengelompokkan, dan
mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan di antara anggota organisasi.
Hal ini dilakukan agar tujuan organisasi bisa dicapai secara efisien.
Pelaksanaan pengorganisasian akan mencerminkan struktur organisasi yang
mencakup beberapa aspek penting, seperti pembagian kerja, departementasi, bagan
organisasi, rantai perintah dan kesatuan perintah, tingkat hierarki manajemen,
dan saluran organisasi.
Struktur Oganisasi
Sebagai pengelola
koperasi, pengurus mengahadapi berbagai bentuk masalah yang harus diselesaikan.
Masalah yang timbul dari dalam dirinya sendiri, yaitu berupa keterbatasan.
Keterbatasan pengetahuan paling sering terjadi karena seorang pengurus diangkat
oleh dan dari anggota. Oleh karena itu belum tentu seorang pengurus merupakan
orang yang profesional pada bidang perusahaan.
Dengan kemampuan dan
tingkat pendidikan terbatas, pengurus perlu merekrut karyawan yang bertugas
membantu pengurus dalam mengelola dan mengurus koperasi agar pekerjaan koperasi
dapat dikelola dan diselesaikan dengan baik. Dengan adanya berbagai pihak yang
saling membantu pengurus mengelola usaha koperasi, semakin kompleks pula
struktur organisasi koperasi tersebut.
Pemilihan struktur
organisasi koperasi harus disesuaikan dengan bentuk usaha, volume usaha maupun
luas pasar dari produk yang dihasilkan. Pada prinsipnya, semua bentuk
organisasi memiliki kekuatan dan kelemahan.
Pengarahan
Pengarahan merupakan
fungsi manajemen yang terpenting karena masing-masing yang bekerja dalam suatu
organisasi memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Agar kepentingan yang
berbeda-beda tersebut tidak saling berbenturan, pemimpin perusahaan harus dapat
mengarahkannya supaya tujuan perusahaan tercapai.
Pengawasan
Pengawasan merupakan
usaha sistematik untuk membuat segala kegiatan perusahaan sesuai dengan
rencana. Proses pengawasan biasa dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu
menetapkan standar, membandingkan kegiatan yang dilaksanakan dengan standar
yang telah ditetapkan, mengukur penyimpangan-penyimpangan yang terjadi, lalu
mengambil tindakan evaluasi jika diperlukan. Setiap perusahaan melakukan
pengawasan dengan tujuan agar pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana yang
telah ditetapkan.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar