Minggu, 03 Mei 2015

Translasi Mata Uang Asing

Nama          : Yuni Bakti Maria
NPM           : 27211661
Kelas           : 4EB07


Translasi Mata Uang Asing

Transaksi dalam mata uang asing terjadi pada saat suatu perusahaan membeli atau menjual barang dengan pembayaran yang dilakukan dalam mata uang asing atau ketika perusahaan meminjam atau meminjamkan dalam mata uang asing. Misalkan sebuah perusahaan yang membeli persedian yang berdenominasi dalam riyal Arab Saudi mengalami suatu kerugian nilai tukar seandainya riyal mengalami kenaikan nilai sebelum penyelesaian. Suatu transaksi mata uang asing dapat berdenomisasi dalam suatu mata uang, tetapi diukur atau dicatat dalam mata uang yang lain.
Untuk menggambarkan perbedaan antara suatu transaksi yang berdenominasi dalam suatu mata uang asing tetapi diukur dalam mata uang lainya, contoh suatu anak perusahaan AS di Hong Kong membeli persedian dari Republik Rakyat Cina(RRC) yang dibayar dalam renninbi. Mata uang fungsional anak perusahaan adalahdolar.AS. Dalam kasus ini, anak perusahaan akan mengukur transaksi mata uang asing-yang berdenominasi dalam renminbi- ke dalam dalar AS, mata uang yang digunakan dalam catatan bukunya. Dari sudut pandangan induk perusahaan induk perusahaan, kewajiban anak perusahaan berdenominsi dalam renminbi, tetapi diukur dalam dolar AS mata uang fungsionalnya, untuk keperluan konsolidasi.
Translasi mata uang asing adalah Proses penyajian ulang informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya. Translasi hanyalah perubahan satuan unit moneter, misalnya pada sebuah necara yang dinyatakan dalam pound Inggris disajikan ulang ke dalam nilai ekuivalen dolar AS. Tidak ada pertukaran fisik yang terjadi, dan tidak ada transaksi terkait yang terjadi.  Masalah translasi adalah nilai tukar tidak pernah stabil, fluktuasi mata uang meningkatkan nilai tukar mata uang asing yang dapat digunakan pada proses translasi mata uang asing serta menciptakan keuntungan dan kerugian atas translasi mata uang asing.
Tiga alasan tambahan dilakukannya translasi mata uang asing, yaitu:
1.       Mencatat transaksi mata uang asing;
2.       Memperhitungkan efeknya perusahaan terhadap translasi mata uang; dan
3.       Berkomunikasi dengan peminat saham asing.

Istilah dalam translasi mata uang asing
1. Konversi, merupakan pertukaran suatu mata uang ke dalam mata uang lain.
2. Kurs kini, merupakan nilai tukar yang berlaku pada tanggal laporang keuangan yang relevan.
3. Posisi aktiva bersih yang beresiko, merupakan kelebihan aktiva yang diukur dalam atau berdenominasi dalam mata uang asing dan di translasikan dengan menggunakan kurs kini dari kewajiban yang diukur atau berdenominasi dalam mata uang asing dan ditranslasikan dengan menggunakan kurs kini.
4. Kontrak pertukaran forward,merupakan suatu perjanjian untuk mempertukarkan mata uang dari Negara yang berbeda dengan menggunakan kurs tertentu (kurs forward) pada tanggal tertentu di masa depan.
5. Mata uang fungsional, merupakan mata uang utama yang digunakan oleh suatu perusahaan dalam menjalankan kegiatan usaha. Biasanya mata uang tersebut adalah mata uang Negara dimana perusahaan itu berlokasi.
6. Kurs histories, merupakan kurs nilai mata uang asing yang digunakan pada saat suatu aktiva atau kewajiban dalam mata uang asing dibeli atau terjadi.
7. Mata uang pelaporan, merupakan mata uang yang digunakan perusahaan dalam menyusun laporan keuangan.
8. Kurs spot, merupakan nilai tukar untuk pertukaran mata uang dalam waktu segera.
9. Penyesuaian translasi, merupakan penyesuaian yang timbul dari proses translasi laporan keuangan dari mata uang fungsional suatu perusahaan menjadi mata uang pelaporannya.

Keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing
Penangguhan
Perubahan nilai ekuivalen mata uang domestic dari aktiva bersih anak perusahaan luar negeri tidak direalisasikan dan tidak berpengaruh terhadap arus kas mata uang local yang dihasilkan dari entitas asing. Penyesuaian translasi harus diakumulasikan secara terpisah sebagai bagian dari ekuitas konsolidasi.
Penangguhan dan Amortisasi
Penangguhan keuntungan atau kerugian translasi dan melakukan amortisasi penyesuaian ini selama masa manfaat pos-pos neraca terkait, terutama yang terkait dengan utang akan ditangguha=kandan diamortisasi selama umur aktiva tetap terkait, yaitu dibebankan terhadap laba dengan cara yang sama dengan beban depresiasi atau ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa pinjaman sebagai penyesuaian terhadap beban bunga.

3. Penangguhan parsial
Keuntungan dan kerugian translasi adalah dengan mengakui kerugian sesegera mungkin setelah terjadi, tetapi mengakui keuntungan hanya setelah direalisasikan, hal ini semata-mata hanya karena merupakan keuntungan, tetap mengabaikan terjadinya perubahan kurs.
4. Tidak ditangguhkan
Mengakui keuntungan dan kerugian translasi dalam laporan laba rugi sesegera mungkin. Namun, memasukkan keuntungan dan kerugian translasi dalam laba tahun berjalan akan memperkenalkan elemen acak ke dalam laba sehingga dapat menghasilkan fluktuasi laba yang sangat signifikan apabila terjadi perubahan kurs nilai tukar.
Keuntungan dan kerugian translasi ini mencerminkan kenaikan atau penurunan ekuitas investasi dalam mata uang domestic dan harus diakui.

Hubungan translasi mata uang asing dengan inflasi
Penggunaan kurs kini untuk mentranslasikan biaya perolehan aktiva non-moneter yang berlokasi di lingkungan berinflasi pada akhirnya akan menimbulkan nilai ekuivalen dalam mata uang domestik yang jauh lebih rendah dari pada dasar pengukuran awalnya. Pada saat yang bersamaan, laba yang ditranslasikan akan jauh lebih besar sehubungan dengan beban depresisasi yang juga lebih rendah. Hasil translasi seperti itu dengan mudah dapat lebih menyesatkan pembaca ketika memberikan informasi kepada pembaca. Penilaian dolar yang lebih rendah biasanya merendahkan kekuatan laba akutal dari aktiva luar negeri yang didukung oleh inflasi lokal dan rasio pengembalian atas investasi yang terpengaruh inflasi di suatu operasi luar negeri dapat menciptakan harapan yang palsu atas keuntungan masa depan.
FASB menolak penyesuaian inflasi sebelum proses translasi, karena penyesuaian tersebut tidak konsisten dengan kerangka dasar penilaian biaya historis yang digunakan dalam laporan keuangan dasar di AS. Sebagai solusi FAS No 52 mewajibkan penggunaan dolar AS sebagai mata uang fungsional untuk operasi luar negeri yang berdomisili dilingkungan dengan hiperinflasi. Prosedur ini akan mempertahankan nilai konstan ekuivalen dolar aktiva dalam mata uang asing, karena aktiva tersebut akan ditranslasikan menurut kurs historis. Pembebanan kerugian translasi atas aktiva tetap dalam mata uang asing terhadap ekuitas pemegang saham akan menimbulkan pengaruh yang signifikan terhadap rasio keuangan. Masalah translasi mata uang asing tidak dapat dipisahkan dari masalah akuntansi untuk inflasi asing.

Contoh Soal :
1.     Nilai tukar yang berlaku pada tanggal laporan keuangan yang relevan merupakan definisi dari …
a.     Mata Uang Pelaporan
b.     Kurs Kini
c.      Kurs Spot
d.     Kurs Historis
Jawab : b. Kurs Kini
2.     Masalah utama dalam translasi mata uang asing adalah …
a.     Nilai mata uang berbeda
b.     Nilai mata uang hampir selalu sama
c.      Nilai tukar hanya stabil di berberapa tempat
d.     Nilai tukar tidak pernah stabil
Jawab : d. Nilai tukar tidak pernah stabil
3.     Istilah ‘’Konversi’’ pada translasi mata uang asing mempunyai pengertian, yaitu …
a.     Merupakan pertukaran suatu mata uang ke dalam mata uang lain
b.     Penyesuaian yang timbul dari proses translasi laporan keuangan dari mata uang fungsional suatu perusahaan menjadi mata uang pelaporannya
c.      Kurs nilai mata uang asing yang digunakan pada saat suatu aktiva atau kewajiban dalam mata uang asing dibeli atau terjadi
d.     Memperhitungkan efeknya perusahaan terhadap translasi mata uang
Jawab : a. Merupakan pertukaran suatu mata uang ke dalam mata uang lain
4.     Penangguhan pada kerugian dan keuntungan translasi mata uang asing menyebabkan perubahan pada …
a.     Laba tahun berjalan
b.     Amortisasi selama sisa masa pinjaman
c.      Nilai ekuivalen mata uang domestic
d.     Merendahkan kekuatan laba akutal
Jawab : c. Nilai ekuivalen mata uang domestic
5.     FAS No 52 yang mewajibkan penggunaan dolar AS sebagai mata uang fungsional untuk operasi luar negeri yang berdomisili dilingkungan dengan hiperinflasi menyebabkan dampak …
a.     Mempertahankan nilai konstan ekuivalen dolar aktiva dalam mata uang asing
b.     Pembebanan kerugian translasi atas aktiva tetap
c.      Memperkenalkan elemen acak ke dalam laba
d.     Menimbulkan pengaruh yang signifikan terhadap rasio keuangan
Jawab : a. Mempertahankan nilai konstan ekuivalen dolar aktiva dalam mata uang asing

SUMBER :
Choi, Frederick D.S dan Gerhard D. Mueller. 2005. Akuntansi Internasional, Buku 1 edisi 5. Jakarta:Salemba Empat.

EKSPOSUR DAN AKUNTANSI VALAS

NAMA    : YUNI BAKTI MARIA
NPM       : 27211661
KELAS   : 4EB07       

EKSPOSUR DAN AKUNTANSI VALAS
            Eksposur akuntansi adalah mengukur seberapa jauh laporan keungan konsolidasi dari suatu perusahaan dipengaruhi oleh fluktuasi kurs valas. Eksposur ini muncul karena adanya kebutuhan untuk mengkonversi laporan keuangan dari operasi perusahaan di luar negeri yang menggunakan mata uang local ke dalam mata uang Negara asal untuk tujuan konsolidasi dan pelaporan. Laporan keuangan konsolidasi umumnya digunakan oleh manajemen perusahaan untuk menilai kinerja perusahaan afiliasi di luar negeri. Bila kurs valas berubah sejak periode pelaporan sebelumnya, maka translation atau penilaian ulang atas asset, utang, penerimaan, biaya, laba, dan rugi yang didenominasi dalam valas akan menyebabkan laba/rugi valas.
1.        Eksposur Valas
            Eksposur valas merupakan sebuah ukuran terhadap potensi perubahan profitabilitas, arus kas, dan nilai pasar sebuah perusahaan yang disebabkan oleh perubahan kurs. Eksposur valas secara konvensional diklasifikasikan menjadi 3 tipe, yaitu :
-          Eksposur translasi atau eksposur akuntansi
-          Eksposur transaksi
-          Eksposur ekonomi atau eksposur operasi
            Eksposur translasi didefinisi sebagai potensi peningkatan atau penurunan nilai bersih perusahaan induk dan laba bersih yang dilaporkannya, yang disebabkan oleh fluktuasi kurs sejak tanggal laporan keuangan konsolidasian periode sebelumnya. Tujuan dari translasi adalah membantu dalam mengevaluasi kinerja semua perusahaan afiliasi dimanapun dengan mengubah anka laporan kedalam sebuah valuta perusahaan induk.
            Eksposur transaksi berkaitan dengan sensitifitas arus kas kontraktual perusahaan yang dinyatakan dalam valas terhadap perubahan kurs yang diukur dalam valuta domestic perusahaan tersebut. Eksposur transaksi dapat timbul karena transaksi berikut ini :
a.     Membeli atau menjual barang/jasa secara kredit yang harganya secara kesepakatan dinyatakan dalam valas
b.     Meminjam atau meminjamkan dana dalam valas
c.      Terikat dalam kontrak utnuk membeli atau menjual valas pada tanggal tertentu dimasa mendatang
d.     Transaksi ekonomi yang lain untuk memperoleh asset atau mendapatkan uang yang dinyatakan dalam valas
e.      Eksposur ekonomi didefinisi sebagai tingkat sejauh mana nilai perusahaan aka dipengaruhi oleh perubahan kurs yang tidak diharapkan (perhitungkan).perencanaan untuk eksposur ekonomi melibatkan seluruh organisasi (tidak seperti eksposur translasi dan eksposur transaksi yang hanya melibatkan bendahara dan manajer akuntansi) karena eksposur ekonomi mempengaruhi interaksi strategi-strategi yang benar-benar meliputi seluruhbidang fungsional perusahaan, yaitu berupa akuntansi, keuangan, marketing, personalia, dan produksi. 
2.       Akuntansi Valas
            Akuntansi Transaksi Valas Dalam transaksi valas salah satu isu akuntansinya adalah bagaimana transaksi tersebut harus dicatat dalam melaporkan valuta pada tanggal terjadinya transaksi dan pada saat penyelesaiaan. Dalam transaksi tunai, terdapat persetujuan umum bahwa transaksi harus dicatat dengan menggunakan kurs pada tanggal transaksi( spot exchange rate). Tetapi dalam transaksi kredit ada 2 lagi isu akuntansi yang muncul, salah satunya adalah bagaimana melaporkan penyesuaian kurs pada tanggal pelaporan keuangan.
             Ada 2 pandangan mengenai apakah transaksi harus dianggap sebagai sebuah transaksi tunggal atau 2 buah transaksi :
1.       Pendekatan Transaksi Tunggal
            Pandangan dalam Pendekatan ini  yang digunakan adalah bahwa hanya ada satu transaksi ekonomi yang dicatat yaitu transaksi penjualan/pembelian. Sedangkan pelunasan utang atau penerimaan pelunasan piutang valas dianggap sebagai bagian esensial dari transaksi ekonomi untuk menjual atau membeli barang atau jasa.
2.       Pendekatan Transaksi Ganda
            Dalam pendekatan ini utang dan piutang dianggap sebagai sebuah transaksi kedua yang berbeda atau terpisah dari transaksi asli yang berupa pembelian atau penjualan barang atau jasa. Dalam pendekatan ini manajemen tidak dapat memperkirakan besarnya kurs pada tanggal penyelesaian transaksi.
            Akuntansi Translasi Valas Pada transaksi kredit menimbulkan masalah mengenai bagaimana melaporkan perubahan kurs, antara kurs pada tanggal transaksi dan kurs pada tanggal penyelesaian. Ada 2 pendapat mengenai hal ini: - pendapat pertama dilakukan penyesuaian. Alasannya : laporan keuangan harus mencerminkan kondisi keuangan pada tanggal transaksi atau tanggal penyesuaian. - Pendapat kedua, tidak dilakukan penyesuaian, kurs tanggal transaksi dan kurs tanggal neraca, seperti halnya dengan kurs pada tanggal transaksi adalah tidak nyata dan tidak direalisasi akan berubah menjadi kurs nyata dan akan direalisasi pada tanggal penyelesaian.
Ada 4 metode untuk menstralai valas yaitu:
1.       Metode Current Rate
            Pada metode ini semua item neraca ( kecuali modal)ditranslasi pada kurs sekarang, Sedangkan akun modal saham dan agio modal ditranslasi pada kurs historis. Pada metode ini laba dan rugi translasi valas tidak mempengaruhi laporan hasil usaha, serta tidak memperhatikan perbedaan sifat asset dan utang atau lama waktu atau durasi.
2.       Metode Temporal
            Pada metode ini, basis pengukuran asset atau kewajiban menentukan besarnya kurs yang digunakan dalam translasi dan Sebagian besar pendapatan dan biaya ditranslasi dengan kurs rerata perode terkait. Metode ini dapat digunakan untuk setiap basis ukuran( kos historis, harga pengganti sekarang atau haraga pasar sekarang).
3.       Metode Current/ Non-Current
            Prinsip-prinsip yang mendasari adalah asset dan utang harus ditranslasi berdasarkan saat jatuh temponya. Serta berbasis pada klasifikasi aktifa dan utang yang sepenuhnya tidak berkaitan dengan pengaruh ekonomi dari fluktuasi kurs terhadap aktifa dan utang.
4.       Metode Moneter / Non-Moneter
            Semua item moneter sperti ( kas,utang dan piutang) pada neraca sebuah perusahaan anak diluar negeri ditranslasi pada tariff kurs sekarang, karena metode ini berpersepsi bahwa item-item tersebut terpengaruh oleh resiko kurs. Sebagian besar item laporan hasil usaha di translasi pada kurs rerata untuk periode tersebut.

Contoh Soal :
1.     Mengukur seberapa jauh laporan keungan konsolidasi dari suatu perusahaan dipengaruhi oleh fluktuasi kurs valas, merupakan pengertian…
a.     Eksposur Akuntansi
b.     Eksposure Manajemen
c.      Eksposur Keuangan
d.     Eksposur audit
Jawab : a. Eksposur Akuntansi
2.     Eksposur valas secara konvensional diklasifikasikan menjadi 3 tipe, yaitu..(kecuali)…
a.     Eksposur translasi atau eksposur akuntansi
b.     Eksposur transaksi
c.      Eksposur ekonomi atau eksposur operasi
d.     Eksposur Akuntansi
Jawab : d. Eksposur Akuntansi
3.     Ada 4 metode untuk menstralai valas yaitu…
a.     Metode Current Rate, Metode Temporal, Metode Current/ Non-Current, Metode Moneter / Non-Moneter
b.     Metode Current Rase, Metode Temporal, Metode Current/ Non-Current, Metode Moneter / Non-Moneter
c.      Metode Current Rote, Metode Temporal, Metode Current/ Non-Current, Metode Moneter / Non-Moneter
d.     Metode Current Rotasion, Metode Temporal, Metode Current/ Non-Current, Metode Moneter / Non-Moneter
Jawab : a. Metode Current Rate, Metode Temporal, Metode Current/ Non-Current, Metode Moneter / Non-Moneter
4.     merupakan sebuah ukuran terhadap potensi perubahan profitabilitas, arus kas, dan nilai pasar sebuah perusahaan yang disebabkan oleh perubahan kurs pengertian dari…
a.     Eksposur Akuntansi
b.     Eksposure Manajemen
c.      Eksposur Keuangan
d.     Eksposur Valas
Jawab : d. Eksposur Valas
5.     Eksposur transaksi dapat timbul karena transaksi berikut ini…(kecuali)…
a.     Membeli atau menjual barang/jasa secara kredit yang harganya secara kesepakatan dinyatakan dalam valas
b.     Meminjam atau meminjamkan dana dalam valas
c.      Terikat dalam kontrak utnuk membeli atau menjual valas pada tanggal tertentu dimasa mendatang
d.     Menjual saham
Jawab : d. Menjual Saham

Sumber :
1.     Choi, Frederick D.S dan Gerhard D. Mueller. 2005. Akuntansi Internasional, Buku 1 edisi 5. Jakarta:Salemba Empat.

KONVERGENSI AKUNTANSI INTERNASIONAL

NAMA           : YUNI BAKTI MARIA
NPM               : 27211661
KELAS          : 4EB07

KONVERGENSI AKUNTANSI INTERNASIONAL

Apa IFRS itu?
IFRS (International Financial Reporting Standard) adalah standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh IASB (International AccountingStandard Board).
Konvergensi IFRS?
Pengertian konvergensi IFRS yang digunakan merupakan awal untuk memahami apakah penyimpangan dari PSAK harus diatur dalam standar akuntansi keuangan. Pendapat yang memahami konvergensi IFRS adalah full adoption menyatakan Indonesia harus mengadopsi penuh seluruh ketentuan dalam IFRS, termasuk penyimpangan dari IFRSs sebagaimana yang diatur dalam IAS 1 (2009): Presentation of Financial Statements paragraf 19-24. IFRS menekankan pada principle base dibandingkan rule base.
Tujuan akhir dari konvergensi IFRS adalah PSAK sama dengan IFRS tanpa adanya modifikasi sedikitpun. Di sisi lain, tanpa perlu mendefinisikan konvergensi IFRS itu sendiri, berdasarkan pengalaman konvergensi beberapa IFRS yang sudah dilakukan di Indonesia tidak dilakukan secara full adoption.
Sistem kepengurusan perusahaan di Indonesia yang memiliki dewan direksi dan dewan komisaris (dual board system) berpengaruh terhadap penentuan kapan peristiwa setelah tanggal neraca, sebagai contoh lain dari perbedaan antara PSAK dengan IFRS. Indonesia melalui Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) – Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) sedang melakukan proses konvergensi IFRS dengan target penyelesaian tahun 2012. IFRS menekankan pada principle base dibandingkan rule base.
Indonesia akan mengadopsi IFRS secara penuh pada 2012, Strategi adopsi yang dilakukan untuk konvergensi ada dua macam, yaitu big bang strategy dan gradual strategy. Big bang strategy mengadopsi penuh IFRS sekaligus, tanpa melalui tahapan – tahapan tertentu. Strategi ini digunakan oleh negara – negara maju. Sedangkan pada gradual strategy, adopsi IFRS dilakukan secara bertahap. Strategi ini digunakan oleh negara – negara berkembang seperti Indonesia.
Sasaran Konvergensi IFRS tahun 2012, yaitu merevisi PSAK agar secara material sesuai dengan IFRS versi 1 Januari 2009 yang berlaku efektif tahun 2011/2012, Konvergensi IFRS di Indonesia dilakukan secara bertahap. Adapun manfaat yang diperoleh dari konvergensi IFRS adalah memudahkan pemahaman atas laporan keuangan dengan penggunaan SAK yang dikenal secara internasional, meningkatkan arus investasi global melalui transparansi, menurunkan biaya modal dengan membuka peluang fund raising melalui pasar modal secara global, menciptakan efisiensi penyusunan laporan keuangan.

Mengapa negara kita saat ini mengacu pada IFRS?
Alasannya adalah kita tidak bisa menolak arus globalisasi karena bagaimanapun juga agar negara kita dapat disetarakan dalam kegiatan perekonomian internasional, dan dalam pembuatan laporan keuangan yang dapat diakui secara internasional.
Dapat dilihat dari semakin banyaknya investasi asing yang masuk ke Indonesia. Di mana kita harus siap bersaing dengan tenaga asing, khususnya akuntan luar negeri yang akan berdatangan sehubungan akan tingginya permintaan akuntan berstandar internasional. Secara tidak langsung negara kita pun tidak mau ketinggalan dalam bersaing oleh karena itu kita harus segera mengejar target konvergensi IFRS tersebut
Alasan perlunya konvergensi ke IFRS?
Dengan dilakukannya konvergensi PSAK ke IFRS maka :
1.      Mengurangi peran dari badan otoritas dan panduan terbatas pada industri-industri spesifik.
2.      Pendekatan terbesar pada subtansi atas transaksi dan evaluasi dimana merefleksikan realitas ekonomi yang ada.
3.      Peningkatan daya banding laporan keuangan dan memberikan informasi yang berkualitas di pasar modal internasional.
4.      Menghilangkan hambatan arus modal internasional dengan mengurangi perbedaan dalam ketentuan pelaporan keuangan.
5.      Mengurangi biaya pelaporan keuangan bagi perusahaan multinasional dan biaya untuk analisis keuangan bagi para analis.
6.      Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan menuju “best practise”.
Apa manfaat konvergensi IFRS?
Diantaranya adalah :
·        Memudahkan pemahaman atas laporan keuangan dengan Standar Akuntansi Keuangan yang dikenal secara internasional.
·        Meningkatkan arus investasi dlobal melalui transparansi.
·        Menurunkan biaya modal dengan membuka peluang fund raising melalui pasar modal secara global.
·        Menciptakan efisiensi penyusunan laporan keuangan.
·        Meningkatkan kualitas laporan keuangan, dengan mengurangi kesempatan untuk melakukan earning management.

Contoh soal :
1.     Dibawah ini yang merupakan kepanjangan dari IFRS adalah…
a.     International Financial Reporting Standard
b.     Internasional Final Reporting Standard
c.      Internasional Function Reporting Standard
d.     Internasional Fery Reporting Standard
Jawab : a. International Financial Reporting Standard
2.     Apa tujuan IFRS di Indonesia…
a.     Untuk memajukan rakyat
b.     Agar dapat disetarakan dalam kegiatan perekonomian internasional
c.      Agar pemerintah dapat dengan mudah mengatur rakyat
d.     Untuk mebantu auditor dalam memeriksa laporan keuangan
Jawab : b. Agar dapat disetarakan dalam kegiatan perekonomian internasional
3.     Yang bukan merupakan merupakan konversi PSAK ke  IFRS adalah…
a.     Mengurangi peran dari badan otoritas dan panduan terbatas pada industri-industri spesifik.
b.     Pendekatan terbesar pada subtansi atas transaksi dan evaluasi dimana merefleksikan realitas ekonomi yang ada.
c.      Peningkatan daya banding laporan keuangan dan memberikan informasi yang berkualitas di pasar modal internasional.
d.     Meningkatkan kualitas auditor di Indonesia
Jawab : d. Meningkatkan kualitas auditor di Indonesia
4.     Dibawah ini adalah manfaat Konversi IFRS, kecuali…
a.     Memudahkan pemahaman atas laporan keuangan dengan Standar Akuntansi Keuangan yang dikenal secara internasional.
b.     Meningkatkan arus investasi dlobal melalui transparansi.
c.      Membuka peluang di dunia auditor
d.     Menciptakan efisiensi penyusunan laporan keuangan.
Jawab : c. Membuka  peluang di duan auditor
5.     Pada tahun berapa di Indonesia Mengadopsi IFRS…
a.     2010
b.     2011
c.      2012
d.     2013
Jawab : c. 2012
SUMBER :
1.     Choi, Frederick D.S dan Gerhard D. Mueller. 2005. Akuntansi Internasional, Buku 1 edisi 5. Jakarta:Salemba Empat.
2.     Sriartha, dkk. 2004. Perspektif Global. Tidak diterbitkan: Singaraja