Jumat, 05 Juni 2015

AKUNTANSI UNTUK PERUBAHAN HARGA

NAMA           : YUNI BAKTI MARIA
NPM               : 27211661
KELAS          : 4EBO7

AKUNTANSI UNTUK PERUBAHAN HARGA

Akuntansi perubahan harga (accounting for price changes) mengacu pada perlakuan akuntansi terhadap perubahan  atau selisih harga dan masalah akuntansi dalam kondisi yang didalamnya harga-harga berubah. Dalam merancang akuntansi yang akan diterapkan dalam suatu lingkungan ekonomik tertentu, perlu ditentukan struktur atau rerangka akuntansi pokok yang menghasilkan statemen keuangan dasar.
Masalah akuntansi
Perubahan harga menimbulkan masalah bagi akuntansi dalam hal penilaian, unit pengukur, dan pemertahanan kapital. Masalah penilaian berkaitan dengan dasar yang harus digunakan untuk mengukur nilai pos pada suatu saat. Masalah unit pengukur berkaitan dengan perubahan daya beli akibat perubahan tingkat harga umum. Masalah pemertahanan capital berkaitan dengan pengertian laba sebagai selisih dua kapital yang harus ditentukan jenisnya; financial atau fisis.
Sebagai data dasar, dalam kondisi perubahan harga akuntansi kos historis menghadapi tiga masalah fundamental yang berkaitan dengan penilaian (valuation), unit pengukur (measurement unit) dan pemertahanan kapital (capital maintenance).
Ø Masalah Penilaian
Nilai aset individual atau spesifik akan berubah kalau dibandingkan dengan aset tertentu yang lain meskipun daya beli uang tidak berubah. Perubahan ini disebabkan oleh penggunaan teknologi yang berbeda atau kemampuan produk baru yang lebih tinggi.
Persepsi atau selera orang terhadap manfaat atau nilai barang tertentu dapat pula menyebabkan perubahan nilai yang akhirnya mempengaruhi harga barang tersebut. Perubahan harga semacam ini  disebut dengan perubahan harga spesifik.
Akuntansi menghadapi masalah dalam hal ini karena kos tercatat untuk suatu asset tidak lagi menggambakan nilai asset tersebut. Model akuntansi untuk menghadapi masalah ini adalah akuntansi nilai sekarang yang pengukuran  nilainya bergantung pada dasar penilaian yang dianut yaitu kos sekarang atau nilai keluaran sekarang.
Ø Masalah Unit Pengukur
Daya beli uang dapat berubah sehingga unit moneter sebagai pengukur nilai tidak bersifat homogenus lagi kalau dikaitkan dengan waktu. Perubahan  nilai unit pengukur ini terjadi karena perubahan tingkat harga secara umum dalam ekonomi suatu negara. Artinya, kalau nilai atau manfaat suatu barang tidak berubah, jumlah unit moneter yang dapat digunakan untuk memperoleh barang yang sama akan berbeda dari waktu ke waktu karena daya beli uang berubah.
Secara umum, daya beli uang semakin menurun karena adanya inflasi. Akuntansi menghadapi masalah ini karena kos yang diukur satuan rupiah nominal tidak lagi homogenus untuk beberapa pos sehingga penjumlahan kos vertikal atau horisontal sebenarnya tidak bermakna lagi.
Bila perubahan nilai dan daya beli terjadi bersama-sama pengaruh keduanya terhadap kos historis harus ditunjukkan dalam pelaporan keuangan. Untuk mengatasinya disebut secara umum sebagai akuntansi kos sekarang/rupiah konstan.
Ø Masalah Pemertahanan Kapital
Laba adalah kenaikan kapital dalam suatu periode yang dapat didistribusi atau dinikmati setelah kapital awal dipertahankan. Untuk menentukan laba dengan mempertahankan kapital, tiga hal penting dalam mengukur kapital harus dipertimbangkan yaitu dasar penilaian, skala pengukuran, dan jenis kapital terutama dalam hal terjadi perubahan harga atau nilai. Masalah unit pengukur dalam perubahan harga berkaitan dengan skala pengukuran. Masalah pemertahanan kapital dalam perubahan harga berkaitan dengan jenis kapital yang harus dipertahankan yaitu finansial atau fisis.
Bila pengaruh perubahan harga seperti di atas tidak diperhatikan, dalam keadaan perubahan harga menarik, perhitungan laba atas dasar kos historis cenderung tersaji lebih. Hal ini disebabkan perubahan akibat kenaikan harga atau untuk penahanan melekat pada angka laba. Angka laba yang tersaji lebih dapat mengakibatkan distribusi laba yang melebihi jumlah yang dapat menyisakan laba untuk mempertahankan kapital.
Model akuntansi untuk mengatasi masalah perubahan harga adalah kos sekarang/capital fisis atau disebut akuntansi nilai pengganti yang secara teknis sama dengan akuntansi kos sekarang. Perbedaanya terletak pada penyajian dan interpretasi jumlah rupiah untuk mempertahankan capital dalam statemen laba-rugi.

Pos-Pos Moneter dan Nonmoneter
Berkaitan dengan perubahan harga, pos-pos statemen keuangan dapat dikategori menjadi pos moneter dan nonmoneter.
Pos Moneter
Pos-pos moneter terdiri atas aset moneter dan kewajiban moneter. Aset moneter adalah klaim untuk menerima kas di masa mendatang dengan jumlah dan saat yang pasti tanpa mengaitkan dengan harga masa datang barang dan jasa tertentu.
Kewajiban moneter adalah keharusan untuk membayar uang di masa mendatang dengan jumlah dan saat pembayaran yang sudah pasti. Implikasi perubahan harga terhadap pos-pos moneter lebih berkaitan dengan perubahan daya beli yang menimbulkan untung atau rugi daya beli. Untung atau rugi daya beli timbul kalau perusahaan menahan pos-pos moneter dalam keadaan daya beli berubah.
Pos-pos moneter berkaitan dengan masalah untung atau rugi daya beli sedangkan pos-pos nonmoneter berkaitan dengan untung atau rugi penahanan.
Pos-Pos Nonmoneter
Pos-pos nonmoneter adalah pos-pos selain yang bersifat moneter yang juga terdiri atas aset nonmoneter dan kewajiban nonmoneter. Aset nonmoneter adalah aset yang mengandung jumlah rupiah yang menunjukkan nilai dan nilai tersebut berubah-ubah dengan berjalannya waktu atau aset yang merupakan klaim untuk menerima potensi jasa atau manfaat fisis tanpa memperhatikan perubahan daya beli.
Kewajiban nonmoneter adalah keharusan untuk menyerahkan barang dan jasa atau potensi jasa lainnya dengan kuantitas tertentu tanpa memperhatikan daya beli atau perubahan nilai barang atau potensi jasa tersebut pada saat diserahkan. Implikasi perubahan harga terhadap pos nonmoneter adalah terjadinya perbedaan nilai tukar antara saat pos-pos tersebut diperoleh atau terjadi dan nilai tukar saat meretia diserahkan atau dilaporkan pada akhir perioda. Pos-pos moneter berkaitan dengan untung atau rugi daya beli sedangkan pos-pos nonmoneter dengan untung atau rugi penahanan.
Perubahan Harga
Harga merepresentasi nilai tukar barang dan jasa pada suatu saat dalam suatu lingkungan ekonomik. Barang dan jasa dapat berupa barang dan jasa antara yaitu berupa faktor produksi atau produk akhir (barang dan jasa untuk konsumsi).
Harga masukan adalah harga faktor produksi dan harga barang atau jasa antara yang diperoleh untuk tujuan diolah lebih lanjut. Harga keluaran adalah harga barang dan jasa yang dijual sebagai produk perusahaan. Pasar faktor produksi disebut pasar masukan dan pasar produk akhir disebut pasar keluaran.
Secara umum, perubahan harga adalah perbedaan jumlah rupiah untuk memperoleh barang atau jasa yang sama pada waktu yang berbeda dalam pasar yang sama (masukan atau keluaran). Dari segi akuntansi, perubahan harga adalah perbedaan antara kos tercatat suatu objek (pos) dan jumlah rupiah yang menggambarkan nilai objek (pos) pada saat tertentu. Dari sudut perusahaan, perbedaan harga masukan dan keluaran bukan merupakan perubahan harga tetapi lebih merupakan laba yaitu kenaikan nilai ekonomik yang diharapkan karena proses produksi.
Karakteristik perubahan harga barang dan jasa, ada tiga jenis perubahan harga yaitu :
Ø perubahan harga umum.
Ø perubahan harga spesifik.
Ø perubahan harga relative.

1.     Perubahan Harga Umum
Perubahan harga umum yaitu perubahan karena inflasi atau daya beli. Terjadi perubahan meskipun manfaat atau daya tukar barang sama. Perubahan harga umum mencerminkan kenaikan atau penurunan nilai tukar satuan uang atau dikenal dengan perubahan daya beli. Perubahan tersebut dapat disebabkan pada umumnya oleh kekuatan-kekuatan faktor ekonomik seperti tersedianya uang atau kecepatan beredarnya uang dibandingkan dengan tersedianya barang atau jasa dalam perekonomian suatu negara. Penyebab  lain adalah ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran barang dan jasa secara umum atau perubahan harga pasar dunia untuk komoditas dasar tertentu. Perubahan harga umum ditandai oleh perubahan seluruh harga barang dan jasa dengan tingkat dan arah yang sama.
2.     Perubahan Harga Spesifik
Perubahan harga spesifik adalah perubahan harga barang tertentu karena nilai instrinsik barang tersebut berubah sehingga nilai tukarnya juga berubah baik di pasar masukan maupun pasar keluaran.
Perubahan harga spesifik terjadi karena berbagai faktor antara lain perubahan selera konsumer, perubahan teknologi di bidang teknik industri dan spekulasi atau perubahan harapan masyarakat terhadap kuantitas barang dan jasa tertentu yang tersedia dalam masyarakat.
Perubahan harga spesifik dalam pasar masukan akan mengakibatkan kenaikan atau penurunan kos aset yang  yang akhirnya mempengaruhi biaya bagi perusahan. Perubahan harga spesifik dalam pasar keluaran akan mengakibatkan kenaikan atau penurunan pendapatan perusahaan.
3.     Perubahan Harga Relatif
Perubahan harga relatif mengukur tingkat penyimpanan perubahan harga barang atau jasa tertentu terhadap perubahan akibat perubahan tingkat harga umum seluruh barang dan jasa. Perubahan harga relatif adalah perubahan harga setelah pengaruh perubahan daya beli dikeluarkan atau diperhitungkan.
Kalau unit moneter dihomogenuskan dengan indeks harga umum, statemen laba-rugi akan menggambarkan laba real secara ekonomik. Pengaruh perubahan harga relatif tidak dapat terungkapkan secara penuh kalau penyesuaian tidak dilakukan baik untuk perubahan harga spesifik maupun untuk perubahan harga umum. Model akuntansi yang memperhitungkan pengaurh perubahan harga relatif sebenarnya merupakan bastar atau hibrida antara model akuntansi daya beli konstan dan akuntansi kos sekarang. Model hibrida tersebut disebut akuntansi kos sekarang daya beli konstan. 
Dalam merancang akuntansi yang akan diterapkan dalam suatu lingkungan ekonomik tertentu, perlu ditentukan struktur atau rerangka akuntansi pokok yang menghasilkan statemen keuangan dasar. Rerangka akuntansi pokok akan menentukan batas pengakuan transaksi sehingga data yang masuk dalam statemen keuangan dasar akan merupakan informasi yang minimal harus dipenuhi dalam pelaporan keuangan. Informasi tambahan atau pelengkap merupakan bagian dari usaha untuk mencapai tujuan pelaporan keuangan. Informasi pelengkap akan menambah keberpautan informasi akuntansi sementara kualitas objektivitas dan keterujian masih tetap terjaga dalam statemen keuangan dasar.
Perubahan harga menimbulkan masalah bagi akuntansi dalam hal penilaian, unit pengukur, dan pemertahanan kapital. Masalah penilaian berkaitan dengan dasar yang harus digunakan untuk mengukur nilai pos pada suatu saat. Masalah unit pengukur berkaitan dengan perubahan daya beli akibat perubahan tingkat harga umum. Masalah pemertahanan capital berkaitan dengan pengertian laba sebagai selisih dua kapital yang harus ditentukan jenisnya; financial atau fisis.
Berkaitan dengan perubahan harga, pos-pos statemen keuangan dapat dikategori menjadi pos moneter dan nonmoneter. Pos-pos moneter berkaitan dengan masalah untung atau rugi daya beli sedangkan pos-pos nonmoneter berkaitan dengan untung atau rugi penahanan. Perubahan harga terdiri atas perubahan harga umum, spesifik, dan relatif. Perubahan harga umum mencerminkan perubahan nilai tukar atau daya beli uang. Perubahan harga spesifik mencerminkan perubahan karakteristik barang tertentu akibat, teknologi atau selera terhadap barang. Perubahan harga, relatif mencerminkan perubahan harga spesifik setelah pengaruh perubahan harga umum diperhitungkan. Perubahan harga tersebut mempunyai implikasi yang berbeda terhadap akuntansi kos historis.
Perubahan harga umum dapat menimbulkan untung atau rugi daya beli yang tidak tampak dalam akuntansi kos historis. Perubahan harga spesifik menimbulkan untung atau rugi penahanan yang melekat pada laba kos historis. Untung atau rugi daya beli merupakan informasi untuk membantu pemakai dalam menentukan laba ekonomik. Untung atau rugi penahanan merupakan informasi untuk membantu pemakai dalam menilai kinerja perusahaan dan manajemen yang sesungguhnya. Laba dapat dipisahkan antara yang dihasilkan oleh kegiatan operasi dan oleh semata-mata kegiatan penahanan aset. Secara umum, masalah penilaian diatasi dengan akuntansi kos sekarang dengan berbagai variasinya. Masalah unit pengukur diatasi dengan akuntansi daya beli konstan dengan berbagai variasinya. Akuntansi kos sekarang/daya beli konstan atau akuntansi hibrida mengatasi kedua masalah sekaligus.
Secara khusus, berbagai model akuntansi ditawarkan untuk mengatasi masalah perubahan harga. Tiap model merupakan hasil interaksi antara tiga faktor penentu laba dalam konteks perubahan harga yaitu dasar penilaian, definisi kapital, dan skala pengukuran. Berkaitan dengan dasar pengukuran, kalau kos sekarang digunakan sebagai dasar, dua perubahan akan tampak. Pertama, laba akan terbagi menjadi dua komponen yaitu laba, akibat kegiatan operasi perusahaan dan laba akibat kegiatan menahan kapital fisis. Kedua, untung atau rugi yang belum terealisasi akibat penahanan aset dimasukkan dalam statemen laba-laba. Konsep ini bertentangan dengan akuntansi kos historis yang mendasarkan diri pada realisasi untuk mengakui pendapatan. Kalau dasar pengukuran adalah harga jual sekarang maka laba dapat dipandang sebagai aliran dana bersih (terealisasi maupun harapan) yang masuk dalam perusahaan akibat perubahan harga pasar potensi jasa. Laba, bukan merupakan jumlah rupiah yang timbul karena kegiatan menghasilkan laba (earning process). Walaupun demikian, masih dapat juga digunakan simbol seperti pendapatan, kos barang terjual, dan biaya untuk menunjuk aliran masuk dan keluarnya dana.
Contoh soal :
1.     Perlakuan akuntansi terhadap perubahan  atau selisih harga dan masalah akuntansi dalam kondisi yang didalamnya harga-harga berubah disebut…
a.     Akuntansi perubahan harga
b.     Akuntansi perubahan biaya
c.      Akuntansi perubahan pengeluaran
d.     Akuntansi perubahan biaya bahan baku
Jawab : a. Akuntansi perubahan harga
2.     Dibawah ini yang bukan merupakan masalah dalam akuntansi perubahan harga adalah…
a.     Masalah Pemertahanan Kapital
b.     Masalah Unit Pengukur
c.      Masalah Penilaian
d.     Masalah finansial
Jawab : d. Masalah finansial
3.     Manakah yang merupakan 3 karakteristik perubahan harga barang dan jasa…
a.     perubahan harga khusus, perubahan harga spesifik, dan perubahan harga natural.
b.     perubahan harga khusus, perubahan harga spesifik, dan perubahan harga relative.
c.      perubahan harga umum, perubahan harga spesifik, dan perubahan harga relative.
d.     perubahan harga umum, perubahan harga spesifik, dan perubahan harga natural.
Jawab : c. perubahan harga umum, perubahan harga spesifik, dan perubahan harga relative.
4.     Perubahan harga barang tertentu karena nilai instrinsik barang tersebut berubah sehingga nilai tukarnya juga berubah baik di pasar masukan maupun pasar keluaran pengertian dari…
a.     perubahan harga umum
b.     perubahan harga spesifik
c.      perubahan harga relative
d.     perubahan harga khusus
Jawab : b. perubahan harga spesifik
5.     Perubahan harga setelah pengaruh perubahan daya beli dikeluarkan atau diperhitungkan adalah pengertian dari perubahan harga…
a.     umum
b.     spesifik
c.      relative
d.     khusus
Jawab : c. Relatif

SUMBER :
1.     Choi, Frederick D.S dan Gerhard D. Mueller. 2005. Akuntansi Internasional, Buku 1 edisi 5. Jakarta:Salemba Empat.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar