NAMA : YUNI BAKTI MARIA
NPM : 27211661
KELAS : 4EBO7
AKUNTANSI
UNTUK PERUBAHAN HARGA
Akuntansi
perubahan harga (accounting for price changes) mengacu pada perlakuan akuntansi
terhadap perubahan atau selisih harga dan masalah akuntansi dalam kondisi
yang didalamnya harga-harga berubah. Dalam merancang akuntansi yang akan
diterapkan dalam suatu lingkungan ekonomik tertentu, perlu ditentukan struktur
atau rerangka akuntansi pokok yang menghasilkan statemen keuangan dasar.
Masalah akuntansi
Perubahan
harga menimbulkan masalah bagi akuntansi dalam hal penilaian, unit pengukur,
dan pemertahanan kapital. Masalah penilaian berkaitan dengan dasar yang harus
digunakan untuk mengukur nilai pos pada suatu saat. Masalah unit pengukur
berkaitan dengan perubahan daya beli akibat perubahan tingkat harga umum.
Masalah pemertahanan capital berkaitan dengan pengertian laba sebagai selisih
dua kapital yang harus ditentukan jenisnya; financial atau fisis.
Sebagai
data dasar, dalam kondisi perubahan harga akuntansi kos historis menghadapi
tiga masalah fundamental yang berkaitan dengan penilaian (valuation), unit
pengukur (measurement unit) dan pemertahanan kapital (capital maintenance).
Ø Masalah
Penilaian
Nilai
aset individual atau spesifik akan berubah kalau dibandingkan dengan aset
tertentu yang lain meskipun daya beli uang tidak berubah. Perubahan ini
disebabkan oleh penggunaan teknologi yang berbeda atau kemampuan produk baru
yang lebih tinggi.
Persepsi
atau selera orang terhadap manfaat atau nilai barang tertentu dapat pula
menyebabkan perubahan nilai yang akhirnya mempengaruhi harga barang tersebut.
Perubahan harga semacam ini disebut dengan perubahan harga spesifik.
Akuntansi
menghadapi masalah dalam hal ini karena kos tercatat untuk suatu asset tidak
lagi menggambakan nilai asset tersebut. Model akuntansi untuk menghadapi
masalah ini adalah akuntansi nilai sekarang yang pengukuran nilainya
bergantung pada dasar penilaian yang dianut yaitu kos sekarang atau nilai
keluaran sekarang.
Ø Masalah
Unit Pengukur
Daya
beli uang dapat berubah sehingga unit moneter sebagai pengukur nilai tidak
bersifat homogenus lagi kalau dikaitkan dengan waktu. Perubahan nilai
unit pengukur ini terjadi karena perubahan tingkat harga secara umum dalam
ekonomi suatu negara. Artinya, kalau nilai atau manfaat suatu barang tidak berubah,
jumlah unit moneter yang dapat digunakan untuk memperoleh barang yang sama akan
berbeda dari waktu ke waktu karena daya beli uang berubah.
Secara
umum, daya beli uang semakin menurun karena adanya inflasi. Akuntansi
menghadapi masalah ini karena kos yang diukur satuan rupiah nominal tidak lagi
homogenus untuk beberapa pos sehingga penjumlahan kos vertikal atau horisontal
sebenarnya tidak bermakna lagi.
Bila
perubahan nilai dan daya beli terjadi bersama-sama pengaruh keduanya terhadap
kos historis harus ditunjukkan dalam pelaporan keuangan. Untuk mengatasinya
disebut secara umum sebagai akuntansi kos sekarang/rupiah konstan.
Ø Masalah
Pemertahanan Kapital
Laba
adalah kenaikan kapital dalam suatu periode yang dapat didistribusi atau
dinikmati setelah kapital awal dipertahankan. Untuk menentukan laba dengan
mempertahankan kapital, tiga hal penting dalam mengukur kapital harus
dipertimbangkan yaitu dasar penilaian, skala pengukuran, dan jenis kapital
terutama dalam hal terjadi perubahan harga atau nilai. Masalah unit
pengukur dalam perubahan harga berkaitan dengan skala pengukuran. Masalah
pemertahanan kapital dalam perubahan harga berkaitan dengan jenis kapital yang
harus dipertahankan yaitu finansial atau fisis.
Bila
pengaruh perubahan harga seperti di atas tidak diperhatikan, dalam keadaan
perubahan harga menarik, perhitungan laba atas dasar kos historis cenderung
tersaji lebih. Hal ini disebabkan perubahan akibat kenaikan harga atau untuk
penahanan melekat pada angka laba. Angka laba yang tersaji lebih dapat mengakibatkan
distribusi laba yang melebihi jumlah yang dapat menyisakan laba untuk
mempertahankan kapital.
Model
akuntansi untuk mengatasi masalah perubahan harga adalah kos sekarang/capital
fisis atau disebut akuntansi nilai pengganti yang secara teknis sama dengan
akuntansi kos sekarang. Perbedaanya terletak pada penyajian dan interpretasi
jumlah rupiah untuk mempertahankan capital dalam statemen laba-rugi.
Pos-Pos Moneter dan
Nonmoneter
Berkaitan
dengan perubahan harga, pos-pos statemen keuangan dapat dikategori menjadi pos
moneter dan nonmoneter.
Pos Moneter
Pos-pos
moneter terdiri atas aset moneter dan kewajiban moneter. Aset moneter adalah
klaim untuk menerima kas di masa mendatang dengan jumlah dan saat yang pasti
tanpa mengaitkan dengan harga masa datang barang dan jasa tertentu.
Kewajiban
moneter adalah keharusan untuk membayar uang di masa mendatang dengan jumlah
dan saat pembayaran yang sudah pasti. Implikasi perubahan harga terhadap
pos-pos moneter lebih berkaitan dengan perubahan daya beli yang menimbulkan
untung atau rugi daya beli. Untung atau rugi daya beli timbul kalau perusahaan
menahan pos-pos moneter dalam keadaan daya beli berubah.
Pos-pos
moneter berkaitan dengan masalah untung atau rugi daya beli sedangkan pos-pos
nonmoneter berkaitan dengan untung atau rugi penahanan.
Pos-Pos Nonmoneter
Pos-pos
nonmoneter adalah pos-pos selain yang bersifat moneter yang juga terdiri atas
aset nonmoneter dan kewajiban nonmoneter. Aset nonmoneter adalah aset yang
mengandung jumlah rupiah yang menunjukkan nilai dan nilai tersebut berubah-ubah
dengan berjalannya waktu atau aset yang merupakan klaim untuk menerima potensi
jasa atau manfaat fisis tanpa memperhatikan perubahan daya beli.
Kewajiban
nonmoneter adalah keharusan untuk menyerahkan barang dan jasa atau potensi jasa
lainnya dengan kuantitas tertentu tanpa memperhatikan daya beli atau perubahan
nilai barang atau potensi jasa tersebut pada saat diserahkan. Implikasi
perubahan harga terhadap pos nonmoneter adalah terjadinya perbedaan nilai tukar
antara saat pos-pos tersebut diperoleh atau terjadi dan nilai tukar saat
meretia diserahkan atau dilaporkan pada akhir perioda. Pos-pos moneter
berkaitan dengan untung atau rugi daya beli sedangkan pos-pos nonmoneter dengan
untung atau rugi penahanan.
Perubahan Harga
Harga
merepresentasi nilai tukar barang dan jasa pada suatu saat dalam suatu
lingkungan ekonomik. Barang dan jasa dapat berupa barang dan jasa antara yaitu
berupa faktor produksi atau produk akhir (barang dan jasa untuk konsumsi).
Harga
masukan adalah harga faktor produksi dan harga barang atau jasa antara yang
diperoleh untuk tujuan diolah lebih lanjut. Harga keluaran adalah harga barang
dan jasa yang dijual sebagai produk perusahaan. Pasar faktor produksi disebut
pasar masukan dan pasar produk akhir disebut pasar keluaran.
Secara
umum, perubahan harga adalah perbedaan jumlah rupiah untuk memperoleh
barang atau jasa yang sama pada waktu yang berbeda dalam pasar yang sama
(masukan atau keluaran). Dari segi akuntansi, perubahan harga adalah perbedaan
antara kos tercatat suatu objek (pos) dan jumlah rupiah yang menggambarkan
nilai objek (pos) pada saat tertentu. Dari sudut perusahaan, perbedaan harga
masukan dan keluaran bukan merupakan perubahan harga tetapi lebih merupakan
laba yaitu kenaikan nilai ekonomik yang diharapkan karena proses produksi.
Karakteristik
perubahan harga barang dan jasa, ada tiga jenis perubahan harga yaitu :
Ø perubahan
harga umum.
Ø perubahan
harga spesifik.
Ø perubahan
harga relative.
1.
Perubahan Harga Umum
Perubahan
harga umum yaitu perubahan karena inflasi atau daya beli. Terjadi perubahan
meskipun manfaat atau daya tukar barang sama. Perubahan harga umum
mencerminkan kenaikan atau penurunan nilai tukar satuan uang atau dikenal
dengan perubahan daya beli. Perubahan tersebut dapat disebabkan pada umumnya
oleh kekuatan-kekuatan faktor ekonomik seperti tersedianya uang atau kecepatan
beredarnya uang dibandingkan dengan tersedianya barang atau jasa dalam
perekonomian suatu negara. Penyebab lain adalah ketidakseimbangan antara
permintaan dan penawaran barang dan jasa secara umum atau perubahan harga pasar
dunia untuk komoditas dasar tertentu. Perubahan harga umum ditandai oleh
perubahan seluruh harga barang dan jasa dengan tingkat dan arah yang sama.
2.
Perubahan Harga Spesifik
Perubahan
harga spesifik adalah perubahan harga barang tertentu karena nilai instrinsik
barang tersebut berubah sehingga nilai tukarnya juga berubah baik di pasar
masukan maupun pasar keluaran.
Perubahan
harga spesifik terjadi karena berbagai faktor antara lain perubahan selera
konsumer, perubahan teknologi di bidang teknik industri dan spekulasi atau
perubahan harapan masyarakat terhadap kuantitas barang dan jasa tertentu yang
tersedia dalam masyarakat.
Perubahan
harga spesifik dalam pasar masukan akan mengakibatkan kenaikan atau penurunan
kos aset yang yang akhirnya mempengaruhi biaya bagi perusahan. Perubahan
harga spesifik dalam pasar keluaran akan mengakibatkan kenaikan atau penurunan
pendapatan perusahaan.
3.
Perubahan Harga Relatif
Perubahan
harga relatif mengukur tingkat penyimpanan perubahan harga barang atau jasa
tertentu terhadap perubahan akibat perubahan tingkat harga umum seluruh barang
dan jasa. Perubahan harga relatif adalah perubahan harga setelah pengaruh
perubahan daya beli dikeluarkan atau diperhitungkan.
Kalau
unit moneter dihomogenuskan dengan indeks harga umum, statemen laba-rugi akan
menggambarkan laba real secara ekonomik. Pengaruh perubahan harga relatif tidak
dapat terungkapkan secara penuh kalau penyesuaian tidak dilakukan baik untuk
perubahan harga spesifik maupun untuk perubahan harga umum. Model akuntansi
yang memperhitungkan pengaurh perubahan harga relatif sebenarnya merupakan
bastar atau hibrida antara model akuntansi daya beli konstan dan akuntansi kos
sekarang. Model hibrida tersebut disebut akuntansi kos sekarang daya beli
konstan.
Dalam
merancang akuntansi yang akan diterapkan dalam suatu lingkungan ekonomik
tertentu, perlu ditentukan struktur atau rerangka akuntansi pokok yang
menghasilkan statemen keuangan dasar. Rerangka akuntansi pokok akan menentukan
batas pengakuan transaksi sehingga data yang masuk dalam statemen keuangan
dasar akan merupakan informasi yang minimal harus dipenuhi dalam pelaporan
keuangan. Informasi tambahan atau pelengkap merupakan bagian dari usaha untuk
mencapai tujuan pelaporan keuangan. Informasi pelengkap akan menambah
keberpautan informasi akuntansi sementara kualitas objektivitas dan keterujian
masih tetap terjaga dalam statemen keuangan dasar.
Perubahan
harga menimbulkan masalah bagi akuntansi dalam hal penilaian, unit pengukur,
dan pemertahanan kapital. Masalah penilaian berkaitan dengan dasar yang harus
digunakan untuk mengukur nilai pos pada suatu saat. Masalah unit pengukur
berkaitan dengan perubahan daya beli akibat perubahan tingkat harga umum.
Masalah pemertahanan capital berkaitan dengan pengertian laba sebagai selisih
dua kapital yang harus ditentukan jenisnya; financial atau fisis.
Berkaitan
dengan perubahan harga, pos-pos statemen keuangan dapat dikategori menjadi pos
moneter dan nonmoneter. Pos-pos moneter berkaitan dengan masalah untung atau
rugi daya beli sedangkan pos-pos nonmoneter berkaitan dengan untung atau rugi
penahanan. Perubahan harga terdiri atas perubahan harga umum, spesifik, dan
relatif. Perubahan harga umum mencerminkan perubahan nilai tukar atau daya beli
uang. Perubahan harga spesifik mencerminkan perubahan karakteristik barang
tertentu akibat, teknologi atau selera terhadap barang. Perubahan harga,
relatif mencerminkan perubahan harga spesifik setelah pengaruh perubahan harga
umum diperhitungkan. Perubahan harga tersebut mempunyai implikasi yang berbeda
terhadap akuntansi kos historis.
Perubahan
harga umum dapat menimbulkan untung atau rugi daya beli yang tidak tampak dalam
akuntansi kos historis. Perubahan harga spesifik menimbulkan untung atau rugi
penahanan yang melekat pada laba kos historis. Untung atau rugi daya beli
merupakan informasi untuk membantu pemakai dalam menentukan laba ekonomik.
Untung atau rugi penahanan merupakan informasi untuk membantu pemakai dalam
menilai kinerja perusahaan dan manajemen yang sesungguhnya. Laba dapat
dipisahkan antara yang dihasilkan oleh kegiatan operasi dan oleh semata-mata
kegiatan penahanan aset. Secara umum, masalah penilaian diatasi dengan
akuntansi kos sekarang dengan berbagai variasinya. Masalah unit pengukur
diatasi dengan akuntansi daya beli konstan dengan berbagai variasinya.
Akuntansi kos sekarang/daya beli konstan atau akuntansi hibrida mengatasi kedua
masalah sekaligus.
Secara
khusus, berbagai model akuntansi ditawarkan untuk mengatasi masalah perubahan
harga. Tiap model merupakan hasil interaksi antara tiga faktor penentu laba
dalam konteks perubahan harga yaitu dasar penilaian, definisi kapital, dan
skala pengukuran. Berkaitan dengan dasar pengukuran, kalau kos sekarang
digunakan sebagai dasar, dua perubahan akan tampak. Pertama, laba akan terbagi
menjadi dua komponen yaitu laba, akibat kegiatan operasi perusahaan dan laba
akibat kegiatan menahan kapital fisis. Kedua, untung atau rugi yang belum
terealisasi akibat penahanan aset dimasukkan dalam statemen laba-laba. Konsep
ini bertentangan dengan akuntansi kos historis yang mendasarkan diri pada
realisasi untuk mengakui pendapatan. Kalau dasar pengukuran adalah harga jual
sekarang maka laba dapat dipandang sebagai aliran dana bersih (terealisasi
maupun harapan) yang masuk dalam perusahaan akibat perubahan harga pasar
potensi jasa. Laba, bukan merupakan jumlah rupiah yang timbul karena kegiatan
menghasilkan laba (earning process). Walaupun demikian, masih dapat juga
digunakan simbol seperti pendapatan, kos barang terjual, dan biaya untuk
menunjuk aliran masuk dan keluarnya dana.
Contoh
soal :
1. Perlakuan
akuntansi terhadap perubahan atau selisih harga dan masalah akuntansi
dalam kondisi yang didalamnya harga-harga berubah disebut…
a. Akuntansi
perubahan harga
b. Akuntansi
perubahan biaya
c. Akuntansi
perubahan pengeluaran
d. Akuntansi
perubahan biaya bahan baku
Jawab
: a. Akuntansi perubahan harga
2. Dibawah
ini yang bukan merupakan masalah dalam akuntansi perubahan harga adalah…
a. Masalah
Pemertahanan Kapital
b. Masalah
Unit Pengukur
c. Masalah
Penilaian
d. Masalah
finansial
Jawab
: d. Masalah finansial
3. Manakah
yang merupakan 3 karakteristik perubahan harga barang dan jasa…
a. perubahan
harga khusus, perubahan harga spesifik, dan perubahan harga natural.
b. perubahan
harga khusus, perubahan harga spesifik, dan perubahan harga relative.
c. perubahan
harga umum, perubahan harga spesifik, dan perubahan harga relative.
d. perubahan
harga umum, perubahan harga spesifik, dan perubahan harga natural.
Jawab
: c. perubahan harga umum, perubahan harga spesifik, dan perubahan harga relative.
4. Perubahan
harga barang tertentu karena nilai instrinsik barang tersebut berubah sehingga
nilai tukarnya juga berubah baik di pasar masukan maupun pasar keluaran
pengertian dari…
a. perubahan
harga umum
b. perubahan
harga spesifik
c. perubahan
harga relative
d. perubahan
harga khusus
Jawab
: b. perubahan harga spesifik
5. Perubahan
harga setelah pengaruh perubahan daya beli dikeluarkan atau diperhitungkan
adalah pengertian dari perubahan harga…
a. umum
b. spesifik
c. relative
d. khusus
Jawab
: c. Relatif
SUMBER
:
1. Choi,
Frederick D.S dan Gerhard D. Mueller. 2005. Akuntansi Internasional, Buku 1
edisi 5. Jakarta:Salemba Empat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar