PERKEMBANGAN FRANCHISING DI INDONESIA
Perkembangan waralaba di Indonesia saat ini dan di masa mendatang mempunyai prospek yang baik dan semakin pesat kemajuannya, karena dapat memberikan manfaat bagi Franchisor dan Franchiseenya maupun bagi konsumen (mendapatkan jaminan produk yang bermutu), menyediakan kesempatan berusaha dan lapangan kerja yang baru bagi angkatan kerja Indonesia. Disamping itu usaha Waralaba dapat pula memperluas sarana dan akses pasar bagi para produk-produk dan jasa Indonesia.
Dari waktu ke waktu terjadi peningkatan jumlah usaha waralaba dengan lisensi asing di Indonesia, karena dikenal dengan tingkat sukses mencapai 90% sehingga dinilai dapat memberikan manfaat-manfaat positif seperti, perolehan laba yang lebih besar daripada usaha dagang biasa, mempercepat alih teknologi, memperbesar peluang usaha, dan memperluas kesempatan kerja.
Pengembangan usaha menggunakan sistem waralaba dapat mendorong berkembangnya spesialisasi dan modernisasi usaha tradisional, menumbuhkan kreativitas dalam mengembangkan inovasi berusaha, sehingga pada gilirannya akan membuka akses pasar yang lebih luas bagi produksi barang dan jasa di Indonesia, dan dapat meningkatkan efisiensi usaha, disribusi, serta nilai tambah dalam aktivitas produksi nasional.
Bidang usaha atau jenis usaha yang dapat diwaralabakan akan mencakup bidang yang luas, baik barang maupun jasa. Bidang-bidang usaha atau jenis usaha yang potensial dikembangkan dengan sistem waralaba antara lain restoran, makanan cepat saji, eceran, hotel, properti, percetakan dan fotocopy, pusat kebugaran, salon mobil dan perbengkelan, salon kecantikan dan lain-lain. Tetapi sedikit pengusaha yang berani merawalabakan usahanya, karena kekurangan akan bisnis waralaba ini. Disamping itu mereka juga tidak ingin sukses usahanya atau resep suksesnya diketahui orang lain, walaupun risiko-risiko seperti itu semestinya dapat dihindari melalui perlindungan hukum atas paten, hak cipta, merek dan perjanjian yang jelas antara Franchisor dan Franchisee. Franchise yang berkembang di Indonesia, baik Franchise lokal maupun asing dapat diberikan contoh sebagai berikut :
Franchising lokal, misalnya :
- Fast Food
Contohnya : Ayam goreng Ny Tanzil, California Fried Chicken, Beef Bowl, Isabento.
- Restaurant/cafe/bar
Contohnya : Ayam Goreng Mbok Berek, Ayam Goreng Ny.Suharti, Kurumaya, Es teler 77, Delly joy, King Fried Chicken dan steak, Laura Arfura, Mie Tek Tek.
- Pizza/es krim/donut/cakes
Contohnya : Holland Bakery, Croisant de France, Nila Chandra Cake.
Franchising asing, misalnya :
- Fast Food
Contohnya : KFC, Texas Fried Chicken, Mc Donald, A&W, Wendyis, Hoka-Hoka bento, O La La.
- Restaurant/cafe/bar
Contohnya : Red Lobster, Panderosa, Sizzler, Hong Bin Lao, Black Angus, Fashion Cafe, Hard Rock, Kenny Rogers.
- Pizza/es krim/yogurt/donut
Contohnya : Pizza Hut, Round table pizza. Jolli Bee, Baskin Robins, Dunkin Donuts, Swensens, Yogen Fruzz.
- Soft Drink
Contohnya : Green spot, Coca Cola,Pepsi Cola, Gatorade, dan lain lain.
Di Indonesia, Franchising yang paling diminati adalah makanan dan minuman. Salah satu Franchising Asing yang paling diminati di Indonesia adalah Soft Drink (Coca Cola).
Sejarah/Biografi Coca-Cola
Coca-Cola, semua orang pasti sudah pernah mencicipi minuman ringan yang satu ini, coca-cola saat ini telah diminum hampir 900 juta orang tiap harinya. Benar-benar menakjubkan. Berikut ini cerita sejarah/biografi singkat berdirinya Coca-cola.
Diciptakan pertama kali di bulan Mei 1886, oleh Dr. John S. Pemberton di Atlanta,
Georgia. Nama "Coca-Cola" sebenarnya merupakan ide dari Frank Robinson,
yang menjadi pemegang pembukuan Dr. Pemberton, yang kemudian
menggambarkannya dalam bentuk teks script yang melayang, yang menjadi sangat
terkenal hingga saat ini. Nama Coca-Cola sendiri sebenarnya berasal dari campuran bahan minuman tersebut yaitu stimulant cocaine, yang dicampur dengan kola nuts (yang
merupakan bahan caffeine). Percaya atau tidak, awalnya Dr. Pemberton mengklaim bahwa
Coca-Cola dapat menyembuhkan berbagai penyakit, termasuk morphine addiction,
dyspepsia, neurasthenia, sakit kepala, dan impotensi dan dijual seharga 5cent per gelar. Pemberton terinspirasi atas kesuksesan cocawine Perancis Vin Mariani, yang dibuat oleh Angelo Mariani.
Penjualan pertama dilakukan di Atlanta, Georgia di sebuah farmasi bernama Jacob
Pharmacy pada tanggal 7 Mei 188, dan dalam delapan bulan pertama, terjual sebanyak
sembilan minuman setiap harinya. Dr. Pemberton memasang iklan pertama kali pada
tanggal 29 Mei di Jurnal Atlanta untuk produk minuman. Total penjualan yang berhasil
dilakukan oleh Dr. Pemberton pada tahun pertama sebanyak $50, namun pengeluaran
pada tahun tersebut mencapai $70, sehingga mengalami kerugian saat itu. Kini, produk
Coca-Cola dikonsumsi lebih dari 834 juta per hari.
Tahun 1887, Dr. Pemberton menjual sebagian saham perusahaannya kepada Asa Griggs Candler, yang menjadikannya sebagai sebuah perusahaan berbadanhukum Coca Cola Corporation di tahun 1888. Di tahun yang sama, Pemberton menjual sahamnya kedua kalinya kepada tiga orang pebisnis, yaitu J.C. Mayfield, A.O. Murphey, dan E.H. Bloodworth.
Sementara itu, anak Dr. Pemberton, yaitu Charley Pemberton mulai menjual minuman buatannya sendiri. Hingga pada saat itu, ada tiga macam produk Coca- Cola, yang dijual oleh tiga perusahaan yang berbeda, berada di pasaran.
Di tahun 1891, Asa Candler yang merupakan pemilik dari bisnis Coca-Cola yang telah dijalankannya selama lima tahun, berhasil mendapatkan $2.300, kemudian sempat mencoba beberapa jenis produk lainnya, namun kemudian menghentikan serta memfokuskan diri sepenuhnya pada minuman yang berhasil membuatnya menjadi seorang pebisnis yang sukses. Candler mendaftarkan trademark "Coca-Cola" pada kantor paten Amerika dan membayar dividen pertamnya sebanyak $20 di tahun 1893. Candler secara pribadi selalu melibatkan diri dalam proses pencampuran setiap tetes sirup yang dibuatnya. Formula rahasia tersebut dikenal dengan sebutan "7X", dan hanya diketahui oleh beberapa rekanan yang sangat dipercaya. Dalam waktu tiga tahun kemudian, seiring dengan perkembangan dunia periklanan dan promosi saat itu, seperti penggunaan souvenir, kalender yang menampilkan gambar perempuan muda dan tidak terhitung berbagai hal yang baru, Coca-Cola berhasil menembus ke setiap negara bagian Amerika Serikat. Logo Coca-Cola menyebar dan dapat ditemukan di seluruh penjuru dinding di Amerika, yang bila dihitung secara kasar mencapai 2,5 juta kaki persegi. Candler berhasil membuat masyarakat untuk mencoba minumannya dan mereka membelinya. Sejarah membuktikan bahwa apa yang dilakukannya benar yaitu dengan membentuk persepsi bahwa minumannya lebih dari sekadar suatu minuman bersoda.
Pada saat itu juga, sebuah toko permen di Mississippi yang terkesan dengan besarnya permintaan terhadap minuman ini, mencoba membotolkan dan menaruhnya di depan tokonya. Idenya adalah seharusnya masyarakat bisa membawa minuman penyegar kemanapun mereka pergi. Tahun 1899, pembotolan skala besar dilakukan oleh dua orang Chattanooga, entrepreneur dari Tennesse, yang membeli hak untuk membotolkannya (seharga satu dollar) dan menjual Coca-Cola di seluruh Amerika Serikat. Apa yang dilakukan ini menjadi pelopor dari suatu jaringan produksi dan distribusi terbesar di seluruh dunia.
Tulisan Coca-Cola (spencerian script), biasanya disertai dengan kata "drink", mulai memenuhi sisi-sisi berbagai bangunan dan gudang di seluruh Georgia, segera setelah Coca-Cola Company terbentuk. Di tahun 1960an, saat dunia periklanan berubah dan arti lain dari periklanan mulai bermunculan, Coca-Cola pun mulai bergerak ke penggunaan metode-metode promosi yang lebih modern hingga kini.
Diciptakan pertama kali di bulan Mei 1886, oleh Dr. John S. Pemberton di Atlanta,
Georgia. Nama "Coca-Cola" sebenarnya merupakan ide dari Frank Robinson,
yang menjadi pemegang pembukuan Dr. Pemberton, yang kemudian
menggambarkannya dalam bentuk teks script yang melayang, yang menjadi sangat
terkenal hingga saat ini. Nama Coca-Cola sendiri sebenarnya berasal dari campuran bahan minuman tersebut yaitu stimulant cocaine, yang dicampur dengan kola nuts (yang
merupakan bahan caffeine). Percaya atau tidak, awalnya Dr. Pemberton mengklaim bahwa
Coca-Cola dapat menyembuhkan berbagai penyakit, termasuk morphine addiction,
dyspepsia, neurasthenia, sakit kepala, dan impotensi dan dijual seharga 5cent per gelar. Pemberton terinspirasi atas kesuksesan cocawine Perancis Vin Mariani, yang dibuat oleh Angelo Mariani.
Penjualan pertama dilakukan di Atlanta, Georgia di sebuah farmasi bernama Jacob
Pharmacy pada tanggal 7 Mei 188, dan dalam delapan bulan pertama, terjual sebanyak
sembilan minuman setiap harinya. Dr. Pemberton memasang iklan pertama kali pada
tanggal 29 Mei di Jurnal Atlanta untuk produk minuman. Total penjualan yang berhasil
dilakukan oleh Dr. Pemberton pada tahun pertama sebanyak $50, namun pengeluaran
pada tahun tersebut mencapai $70, sehingga mengalami kerugian saat itu. Kini, produk
Coca-Cola dikonsumsi lebih dari 834 juta per hari.
Tahun 1887, Dr. Pemberton menjual sebagian saham perusahaannya kepada Asa Griggs Candler, yang menjadikannya sebagai sebuah perusahaan berbadanhukum Coca Cola Corporation di tahun 1888. Di tahun yang sama, Pemberton menjual sahamnya kedua kalinya kepada tiga orang pebisnis, yaitu J.C. Mayfield, A.O. Murphey, dan E.H. Bloodworth.
Sementara itu, anak Dr. Pemberton, yaitu Charley Pemberton mulai menjual minuman buatannya sendiri. Hingga pada saat itu, ada tiga macam produk Coca- Cola, yang dijual oleh tiga perusahaan yang berbeda, berada di pasaran.
Di tahun 1891, Asa Candler yang merupakan pemilik dari bisnis Coca-Cola yang telah dijalankannya selama lima tahun, berhasil mendapatkan $2.300, kemudian sempat mencoba beberapa jenis produk lainnya, namun kemudian menghentikan serta memfokuskan diri sepenuhnya pada minuman yang berhasil membuatnya menjadi seorang pebisnis yang sukses. Candler mendaftarkan trademark "Coca-Cola" pada kantor paten Amerika dan membayar dividen pertamnya sebanyak $20 di tahun 1893. Candler secara pribadi selalu melibatkan diri dalam proses pencampuran setiap tetes sirup yang dibuatnya. Formula rahasia tersebut dikenal dengan sebutan "7X", dan hanya diketahui oleh beberapa rekanan yang sangat dipercaya. Dalam waktu tiga tahun kemudian, seiring dengan perkembangan dunia periklanan dan promosi saat itu, seperti penggunaan souvenir, kalender yang menampilkan gambar perempuan muda dan tidak terhitung berbagai hal yang baru, Coca-Cola berhasil menembus ke setiap negara bagian Amerika Serikat. Logo Coca-Cola menyebar dan dapat ditemukan di seluruh penjuru dinding di Amerika, yang bila dihitung secara kasar mencapai 2,5 juta kaki persegi. Candler berhasil membuat masyarakat untuk mencoba minumannya dan mereka membelinya. Sejarah membuktikan bahwa apa yang dilakukannya benar yaitu dengan membentuk persepsi bahwa minumannya lebih dari sekadar suatu minuman bersoda.
Pada saat itu juga, sebuah toko permen di Mississippi yang terkesan dengan besarnya permintaan terhadap minuman ini, mencoba membotolkan dan menaruhnya di depan tokonya. Idenya adalah seharusnya masyarakat bisa membawa minuman penyegar kemanapun mereka pergi. Tahun 1899, pembotolan skala besar dilakukan oleh dua orang Chattanooga, entrepreneur dari Tennesse, yang membeli hak untuk membotolkannya (seharga satu dollar) dan menjual Coca-Cola di seluruh Amerika Serikat. Apa yang dilakukan ini menjadi pelopor dari suatu jaringan produksi dan distribusi terbesar di seluruh dunia.
Tulisan Coca-Cola (spencerian script), biasanya disertai dengan kata "drink", mulai memenuhi sisi-sisi berbagai bangunan dan gudang di seluruh Georgia, segera setelah Coca-Cola Company terbentuk. Di tahun 1960an, saat dunia periklanan berubah dan arti lain dari periklanan mulai bermunculan, Coca-Cola pun mulai bergerak ke penggunaan metode-metode promosi yang lebih modern hingga kini.
DESAIN BOTOL
Sama populernya, botol Coca-Cola, yang disebut "Contour bottle" (botol berkontur) atau ada jugayang menyebutnya sebagai botol "hobble skirt" (pengikat kaki kuda) diciptakan tahun 1915 oleh seorang Swedia yang bekerja sebagai peniup gelas, Alexander Samuelson, yang berimigrasi ke Amerika tahun 1880an, yang bekerja sebagai manajer pada perusahaan The Root Glass Company di Terre Haute, Indiana, yang merupakan salah satu supplier botol Coca-Cola. Sehubungan dengan permintaan perusahaan Coca-Cola, Samuelson membutuhkan waktu untuk memikirkan kemungkinan desain baru botol akibat produksi di pabriknya terhenti karena adanya angin panas. Samuelson terinsiprasi dengan kemungkinan desain baru berdasarkan bentuk kola nut atau coca leaf, dua bahan utama minuman ini. Samuelson lalu mengirimkan dua orang pekerjanya untuk melakukan riset bentuk dari dua objek tersebut, namun terjadi kesalahpahaman yang mengiring pekerjanya kembali dengan gambaran berbentuk cacao pod (kelopak biji buah coklat) sebuah bahan baku untuk pembuatan coklat, bukan Coca-Cola. Namun oleh perusahaan, kesalahan desain ini diterima dan botol tersebut diproduksi. Walaupun diproduksi, sungguh sulit untuk dipercaya versi ini dapat disetujui karena telah dipertimbangkan oleh banyak pihak yang berwenang.
Raymond Loewy seorang pencipta desain yang unik untuk kemasan kaleng dan botol Coca-Cola di tahun-tahun kemudian, saat itu masih berada di Angkatan Bersenjata Perancis pada tahun ketika botol tersebut diciptakan dan belum berimigrasi ke Amerika hingga tahun 1919. Sementara ada desainer lainnya juga pernah memberikan masukan untuk desain botol yang terinspirasi bukan dari bentuk biji coklat, tapi dari model pakaian mengembang jaman Victorian.
Coke
Pada bulan April 1985, Coca-Cola Corporation meluncurkansebuah minuman yang direformulasikan, disebut dengan New Coke dengan suatu usaha pemasaran yang sangat intens untuk
mengenalkannya. New Coke hampir menjadi suatu kesalahan fatal dari suatu program pemasaran. Publik ternyata tidak menyukai formula baru tersebut dan menjadi tendangan yang sangat keras, sehingga perusahaan akhirnya memutuskan untuk kembali meluncurkan Coca-Cola dengan formula orisinalnya pada bulan Juli 1985 dengan bendera "Coca-Cola Classic." Tahun 1986, pasar New Coke hanya 3%; dan di tahun 1998, hampir tidak dapat ditemukan lagi di pasaran. Setelah itu pula, tulisan "classic" yang menyertai Coca-Cola mulai dihilangkan dari kemasan minuman yang kembali dalam rasa yang aslinya.
Lagu Coca-Cola
Musik memainkan peran sentral dalam kampanye. Lagu Open Happiness berdasarkan pada awalnya ditampilkan dalam iklan televisi untuk pasar Amerika. Lagu ini dirilis sebagai single. Ini adalah kolaborasi antara Cee-Lo dari Gnarls Barkley, Patrick Stump dari Fall Out Boy, Brendon Urie from Panic! at the Disco, Travis McCoy from Gym Class Heroes, Janelle Monae, dengan Polow Da Don dan Butch Walker sebagai produser.[1] Disutradarai oleh sutradara pemenang penghargaan, Alan Ferguson,[2] video klip untuk lagunya diluncurkan di MTV pada bulan Juli 2009.[3]
Teh Coca-Cola Company pada Mei 2009 mengumumkan bahwa ikon pop Lebanon Nancy Ajram merekam versi bahasa Arab dari Open Happiness, yang disebut "Eftah Tefrah", yang dirilis di pasar Timur Tengah.[4] The Coca-Cola Perusahaan kemudian mulai memasarkan Open Happiness tema untuk pasar Asia Timur pada Juni 2009. Lagu Open Happiness ini disesuaikan dengan bahasa Kanton untuk di Hong Kong; lagu yang dinyanyikan oleh bintang pop Hong Kong Joey Yung di negara versi dari lagu dan video musik.[5] Sebuah versi dari lagu untuk Singapura dirilis kemudian di bulan yang sama, yang dinyanyikan oleh bintang pop lokal Derrick Jocie Guo Holt. Video klipnya difilmkan oleh Warner Music.[6] Pada bulan Juli 2009 Open Happiness ini diluncurkan di China, di mana versi lokal dari lagu ini direkam oleh penyanyi dan pencipta lagu Cina Wang Leehom.[7] Lagu masuk dalam urutan lagu di Amerika Serikat, Selandia Baru, Perancis, Uni Emirat Arab, dan Australia. Di Cina, lagu secara bersamaan mencapai nomor peringkat pertama di beberapa tangga musik.[3][8]
Pada bulan November 2009, The Coca-Cola Company meluncurkan versi Indonesia Open Happiness, dengan judul "Buka Semangat Baru". Lagu ini dinyanyikan oleh Ello, Ipang, dan Berry dari grup hip-hop/rock Saint Loco, dan bintang pop Indonesia-Filipina, Lala Kartodirjo.[9]
Raymond Loewy seorang pencipta desain yang unik untuk kemasan kaleng dan botol Coca-Cola di tahun-tahun kemudian, saat itu masih berada di Angkatan Bersenjata Perancis pada tahun ketika botol tersebut diciptakan dan belum berimigrasi ke Amerika hingga tahun 1919. Sementara ada desainer lainnya juga pernah memberikan masukan untuk desain botol yang terinspirasi bukan dari bentuk biji coklat, tapi dari model pakaian mengembang jaman Victorian.
Coke
Pada bulan April 1985, Coca-Cola Corporation meluncurkansebuah minuman yang direformulasikan, disebut dengan New Coke dengan suatu usaha pemasaran yang sangat intens untuk
mengenalkannya. New Coke hampir menjadi suatu kesalahan fatal dari suatu program pemasaran. Publik ternyata tidak menyukai formula baru tersebut dan menjadi tendangan yang sangat keras, sehingga perusahaan akhirnya memutuskan untuk kembali meluncurkan Coca-Cola dengan formula orisinalnya pada bulan Juli 1985 dengan bendera "Coca-Cola Classic." Tahun 1986, pasar New Coke hanya 3%; dan di tahun 1998, hampir tidak dapat ditemukan lagi di pasaran. Setelah itu pula, tulisan "classic" yang menyertai Coca-Cola mulai dihilangkan dari kemasan minuman yang kembali dalam rasa yang aslinya.
Lagu Coca-Cola
Musik memainkan peran sentral dalam kampanye. Lagu Open Happiness berdasarkan pada awalnya ditampilkan dalam iklan televisi untuk pasar Amerika. Lagu ini dirilis sebagai single. Ini adalah kolaborasi antara Cee-Lo dari Gnarls Barkley, Patrick Stump dari Fall Out Boy, Brendon Urie from Panic! at the Disco, Travis McCoy from Gym Class Heroes, Janelle Monae, dengan Polow Da Don dan Butch Walker sebagai produser.[1] Disutradarai oleh sutradara pemenang penghargaan, Alan Ferguson,[2] video klip untuk lagunya diluncurkan di MTV pada bulan Juli 2009.[3]
Teh Coca-Cola Company pada Mei 2009 mengumumkan bahwa ikon pop Lebanon Nancy Ajram merekam versi bahasa Arab dari Open Happiness, yang disebut "Eftah Tefrah", yang dirilis di pasar Timur Tengah.[4] The Coca-Cola Perusahaan kemudian mulai memasarkan Open Happiness tema untuk pasar Asia Timur pada Juni 2009. Lagu Open Happiness ini disesuaikan dengan bahasa Kanton untuk di Hong Kong; lagu yang dinyanyikan oleh bintang pop Hong Kong Joey Yung di negara versi dari lagu dan video musik.[5] Sebuah versi dari lagu untuk Singapura dirilis kemudian di bulan yang sama, yang dinyanyikan oleh bintang pop lokal Derrick Jocie Guo Holt. Video klipnya difilmkan oleh Warner Music.[6] Pada bulan Juli 2009 Open Happiness ini diluncurkan di China, di mana versi lokal dari lagu ini direkam oleh penyanyi dan pencipta lagu Cina Wang Leehom.[7] Lagu masuk dalam urutan lagu di Amerika Serikat, Selandia Baru, Perancis, Uni Emirat Arab, dan Australia. Di Cina, lagu secara bersamaan mencapai nomor peringkat pertama di beberapa tangga musik.[3][8]
Pada bulan November 2009, The Coca-Cola Company meluncurkan versi Indonesia Open Happiness, dengan judul "Buka Semangat Baru". Lagu ini dinyanyikan oleh Ello, Ipang, dan Berry dari grup hip-hop/rock Saint Loco, dan bintang pop Indonesia-Filipina, Lala Kartodirjo.[9]
Sumber :
Pengantar Bisnis (Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama,Jakarta)
http://info-biografi.blogspot.com/2010/03/sejarahbiografi-coca-cola.html
2.KEUNTUNGAN FRANCHISING BAGIPEMILIKNYA
Adapun peluang keuntungan UKM (Usaha Kecil dan Menengah) apabila waralaba sebagai penerima waralaba (franchisee) adalah sebagai berikut :
1. Memperoleh program pelatihan yang terstruktur dari Franchisor
2. Memperoleh insentif, memiliki bisnis sendiri dengan bantuan manajemen secara terus-menerus
3. Mendapatkan keuntungan dari kegiatan operasional dibawah nama dagang yang telah mapan di masyarakat
4. Membutuhkan modal yang lebih kecil
5. Resiko bisnis relatif kecil
6. Memperoleh dukungan riset dan pengembangan dari Franchisor
7. Usaha yang di jalankan akan cepat berkembang
8. Biaya produksi lebih murah
1.
3 Sumber : http:// www.smecda.com/deputi7/file
3. DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF FRANCHISING BAGI PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA
Dampak positif :
Mensejahterahkan para pengusaha-pengusaha baru untuk membangun sebuah perusahaan yang sudah ada dan mengurangi angka pengangguran yang semakin meningkat serta mampu bersaing menghadapi perekonomian bebas sehingga menjadi nilai tambah terhadap aktivitas produksi nasional.
Mensejahterahkan para pengusaha-pengusaha baru untuk membangun sebuah perusahaan yang sudah ada dan mengurangi angka pengangguran yang semakin meningkat serta mampu bersaing menghadapi perekonomian bebas sehingga menjadi nilai tambah terhadap aktivitas produksi nasional.
a.
DAMPAK NEGATIF :
a. Minat belanja terhadap produk lokal menurun sehinnga menyebabkan kalah saingnya produk lokal dengan impor, apabila terus terjadi akan terjebak pasar produk impor dan bayak pedagang kecil yang “gulung tikar”